Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Han Kang yang Istimewa Peraih Nobel Sastra, Mendobrak Dunia dan Patriarki Korea

24 Oktober 2024   16:12 Diperbarui: 25 Oktober 2024   01:27 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Han Kang (Source: Kompas.com) 

Han Kang dan karyanya The Vegetarian (Source: Web Barnes & Noble) 
Han Kang dan karyanya The Vegetarian (Source: Web Barnes & Noble) 

Tindakan ini pun viral dan menuai berbagai reaksi beberapa kalangan. Ada yang mendukung tindakan mereka, tapi tentu saja tak sedikit yang mengecam karena dinilai tidak sensitif terhadap permasalahan yang sebenarnya yakni isu lintas gender yang timpang—alih-alih malah mengorbankan ibu hamil dengan mengatasnamakan alasan bahwa laki-laki pun perlu didengar suaranya—yang oleh mereka dinarasikan dengan perubahan dan perbaikan kehidupan yang diperoleh perempuan sangat merugikan laki-laki, cenderung membuat mereka (para laki-laki Korea Selatan) frustrasi dan bahkan bunuh diri.

Menyoal bunuh diri pada laki-laki, negara Korea Selatan memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang oleh anggota Dewan Kota Seoul, Kim Ki-duck, dikatakan hal itu terjadi karena peran perempuan di Korea sudah terlalu mendominasi.

Meskipun Kim Ki-duck telah memberikan klarifikasi bahwa apa yang diucapkannya adalah murni pendapatnya sebagai individu tapi tetap saja apa yang diucapkannya tidak mampu mengaburkan kenyataan bahwa pemerintah Korea Selatan pun masih jauh panggang dari api untuk menyelesaikan berbagai ketimpangan gender yang menimpa banyak perempuan di sana. 

Klimaks dari tekanan itu membuat para perempuan di Korea Selatan memilih 'melawan'—memilih untuk mengedukasi diri agar menambah kualitas diri mereka. Edukasi-edukasi itu salah satunya membaca buku termasuk buku-buku yang mengangkat isu-isu gender, terutama yang memposisikan ketidakadilan yang menimpa perempuan. 

Betapa dahsyatnya kekuatan sebuah buku bacaan yang mampu menimbulkan gelombang protes besar-besaran.

—

Dengan perilaku para laki-laki Korea Selatan yang cenderung misogini, tak heran para perempuan di Korea Selatan bertindak demikian; 

alih-alih mengoreksi sistem di masyarakat yang "mengeksploitasi" perempuan, alangkah lebih baik jika melihat perempuan sebagai manusia utuh yang SAMA kedudukannya dengan laki-laki di berbagai aspek kehidupan seperti memperoleh pendidikan yang setara, kesempatan kerja (dengan upah kerja yang layak tanpa memandang status gender atau jenis kelamin, mengerjakan kerja-kerja domestik rumah tangga bersamaan, menerapkan kerja sama dalam pengasuhan, tidak manipulatif, dan lain sebagainya.

—

Han Kang hanyalah satu di antara mereka yang secara sadar menyuarakan ketidakadilan dari perspektif perempuan;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun