Dari sini saya bisa mengambil simpulan bahwa seseorang tak perlu ujug-ujug mendeklarasikan diri sebagai seorang Feminis untuk menyuarakan ketimpangan gender pada sistem yang terjadi di masyarakat.
—
Karya-karya sastra yang menyoroti ketimpangan gender terutama yang menyoal isu-isu feminisme sudah banyak lahir dari penulis-penulis kenamaan.Â
Saya sendiri menuntaskan buku Perempuan di Titik Nol yang ditulis Nawal El Sadawi—yang pada akhirnya berhasil menggali sisi emosional terdalam diri saya sebagai perempuan; Nawal berhasil membuat saya benar-benar marah dan frustrasi setelahnya.Â
Saya juga menyukai novel-novel dari penulis Jepang—bukan karena memang saya adalah seseorang yang menyukai beberapa hal berbau Jepang, meski enggan disebut wibu.
Baca juga:
Naik Kereta untuk Kali Pertama dan Belum Pernah Lagi Setelahnya
Satu di antaranya, saya memiliki buku kumpulan cerpen Matsuda Aoko dalam Where The Wild  Ladies Are —yang tak ubahnya seperti Han Kang—yang secara garis besar memperlihatkan bagaimana patriarki juga mengakar kuat dalam budaya Jepang. Di dalam negeri, kita punya Okky Madasari, penulis yang juga saya ikuti akun X-nya, dan lain sebagainya.Â
Han Kang dan Antifeminisme di negaranya
Korea Selatan memiliki catatan jelek yang mendunia menyoal kesetaraan gender dan kian mendunia setelah kian maraknya berbagai aksi penolakan terhadap feminisme.
Antifeminisme memang bukan barang baru di Korea Selatan. Feminisme dipandang sebagai sesuatu yang membawa pengaruh buruk terutama bagi kalangan laki-laki;Â
para laki-laki Korea Selatan menilai feminisme sudah tidak berada dalam kerangka memperjuangkan kesetaraan gender lagi.Â
Mereka menilai feminisme telah mengambil porsi lebih dari yang seharusnya, gerakan para feminis dianggap terlalu menuntut lebih dan lebih di banyak aspek yang justru dinilai merugikan peran mereka di masyarakat.Â
Seperti yang baru-baru ini terjadi sebagai bentuk 'kampanye'Â nyata antifeminisme, sekelompok laki-laki menduduki kursi ibu hamil di ruang publik dan transportasi umum dan membagikan gambarnya ke jagat media sosial.