Terlebih lagi jika para pemilih itu adalah mereka dengan label anak abah, itu terbukti dengan banyaknya pemberitaan tentang bagaimana calon kandidat gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang tengah bertarung berusaha melakukan pendekatan untuk meraih simpati mereka—dan juga suara mereka.Â
Jika pada akhirnya mereka (baca: simpatisan Anies) tetap tidak tergiur, jika pada akhirnya mereka tetap mencoblos semua kandidat di balik bilik-bilik suara dalam senyap, itu menjadi persoalan lain.
—
Pada akhirnya, menurut hemat saya, berkaca pada sejarah, semua pasal dan pendapat para ahli, ajakan coblos semua tersebut tetap SAH dan terlegitimasi di mata hukum sebagai bentuk protes dan pembangkangan rakyat sipil di mana demokrasi dianggap tidak lagi berjalan sesuai koridor aspirasi.Â
Menjadi golput adalah persoalan personal.Â
Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H