Lagipula, sebagai sesuatu yang sudah menjadi budaya, sulit rasanya untuk mengubahnya. Apalagi di tengah masyarakat kita yang terkadang membolehkan segala sesuatu dilakukan (permisif).Â
Baca juga:
Simalakama Budaya Jalan Kaki di Indonesia
Tapi, untuk beberapa hal sebaiknya eufimisme ini TIDAK DIGUNAKAN. Katakan saja apa adanya tanpa perlu diperhalus agar apa yang perlu dinyatakan secara gamblang—ya gamblang sekalian.Â
Karena tidak semua peristiwa dan perbuatan pantas dimaklumi atau mendapat toleransi.
Tabik.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI