Sementara itu menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 menembus  221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023.
Jika berdasarkan hasil survei yang dirilis APJII tadi, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%; penggunanya  mayoritas adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012) dengan persentase sebanyak 34,40%, diikuti generasi milenial (kelahiran 1981-1996) sebanyak 30,62% dan Gen X (kelahiran 1965-1980) sebanyak 18,98%.Â
***
Masih segar dalam ingatan saya bagaimana hari-hari satu dekade ke belakang (tepatnya sebelum 2012) tentang bagaimana internet tidak seperti virus yang mewabah.
Kecepatan viralnya pun masih lebih banyak mengandalkan siaran di televisi—yang justru berkebalikan dengan yang terjadi hari-hari ini.Â
Pengguna internet juga bisa dibilang masih terbatas dan diakses dengan cara yang terbatas pula.Â
Dulu untuk sekadar tahu informasi terbaru di beberapa wilayah atau belahan dunia, seseorang akan membeli komputer beserta modemnya (untuk berselancar di internet) atau mengeluarkan uang lebih ke warnet (dekat rumah?)Â
Saya pelaku keduanya tentu saja.Â
Sekarang, tengoklah, semua ada dalam satu genggaman: smartphone. Semua kalangan hampir memiliki benda ini.Â
Harganya pun dari yang mahal hingga yang cuma sejuta lebih sedikit—bahkan ada yang tidak sampai kisaran satu juta.Â
Smartphone adiktif atau Internet adiktif?Â
Selaras dengan perkembangan jumlah pengguna internet tersebutlah, tak heran pabrikan ponsel dewasa ini berbondong-bondong mengeluarkan produk-produk smartphone terbaru mereka di pasaran.Â
Baca juga:Â 5 Menit: Seandainya Kita Tak Sibuk Debat di Media SosialÂ