Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Self Sabotage: Neil Amstrong dan Cita-cita Tanpa Kemampuan adalah Mimpi di Siang Bolong

8 Juni 2021   19:59 Diperbarui: 8 Juni 2021   20:25 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#1 Abaikan 4 kata penghancur cita-cita

Orang-orang yang punya nama "besar" akan selalu ditertawakan berikut impian-impian mereka. Setali tiga uang, tengoklah Neil Amstrong dan kawan-kawan.

Namun, orang-orang besar tidak sekadar mimpi di siang bolong, kawan; mereka mengupayakan: mereka memiliki kemampuan—dan mereka membayar lunas segala bentuk ucapan yang pernah menganggap remeh sebuah impian.

Lihatlah para ilmuan luar angkasa tadi, mereka sudah membuktikan bahwa ide gila hendak mengirimkan makhluk hidup—alih-alih manusia ke luar bumi—apalagi ke bulan, bukanlah sekadar isapan.

Ya, orang-orang besar mengabaikan "what will people say". Mereka beranggapan itu hanya akan membunuh impian—bahkan sebelum impian itu sempat dilahirkan.

#2 Tidak ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki

Apapun yang seseorang bisa impikan dan cita-citakan sejatinya setengahnya sudah menuju proses untuk terwujud—dan setengahnya lagi melalui berbagai upaya yang "benar-benar" diusahakan. 

Self-sabotage erat kaitannya dengan
Self-sabotage erat kaitannya dengan "what will people say" (Sumber: via The Best You Magazine)

Dengan kata lain, berani untuk tidak menyabotase impian diawal adalah modal "mahal".

Bulan saja didatangi; tidak ada gunung yang kelewati tinggi untuk didaki—dan percaya terhadap potensi diri sendiri adalah kunci.

Berhenti mengerdilkan kemampuan adalah sebaik-baiknya pijakan!

#3 Gagal? Keep calm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun