Itu saja.
Jadi, kalau dikonversikan dengan persen, seberapa suka kau dengan kartun, kawan?
Tak perlu terlalu kau resapi, biarkan sisi kanak-kanakmu yang berbicara kali ini.
Tabik.
Disclaimer:
Saya sama sekali belum terkontaminasi untuk ikut-ikutan gaya masa kini orang-orang yang nonton drakor ini dan itu. Saya punya penilaian saya sendiri dan itu relevan untuk saya sekarang. Jadi, kalau pada akhirnya saya tertarik nonton drakor, mungkin pertahanan saya sudah jebol.
Tulisan ini sekali lagi adalah penilaian subyektif saya. Saya tidak bermaksud menyinggung pecinta drakor di luar sana—kita hanya punya limit selera yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H