Dan lain sebagainya, silakan sebutkan sendiri yang lainnya.
Karena karakter kita sejatinya adalah cermin nyata dari segala apapun yang pernah kita lihat, kita alami dan kita lewati di masa lalu—dan boleh jadi segala kekhawatiran yang diiringi rasa takut yang tidak ingin kita ulang (terhadap generasi yang kehidupannya dititipkan pada kita dan pasangan kita) adalah pada apa-apa yang menyoal itu; dengan segala pahit dan getirnya.
Itulah sebabnya, berdamai dengan masa lalu saya katakan penting—dan perlu mendapat lebih banyak perhatian bahkan jauh melebihi kesiapan seksual, mental dan finansial tadi—bagi pasangan yang berencana atau sepakat untuk memiliki anak.Â
Mengapa begitu? Karena ini adalah "akar"; ini yang jadi fondasi kesiapan yang sebenarnya. Dengan demikian segala hal yang tidak baik cukup berhenti di diri kita tanpa perlu di-"wariskan" lagi.
Jadi, mari menarik jauh ke dalam diri sendiri dan tanyakan apa kita sudah berdamai dengan masa lalu yang pernah kita alami itu? Setelahnya, sila saling berbagilah dengan pasangan; sila ceritakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H