Mohon tunggu...
Kaylla Gisca
Kaylla Gisca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Fakultas Vokasi prodi D IV Perbankan dan Keuangan universitas Airlangga, hobi saya adalah menggambar dan saya suka olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wayang Timplong : Warisan asli Nganjuk untuk Negeri

9 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   10:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APAKAH KAWAN PERNAH MENDENGAR ISTILAH WAYANG TIMPLONG?

Wayang Timplong adalah salah satu jenis wayang khas asal Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Nama "Timplong" berasal dari kata "timbul" yang berarti muncul atau terlihat. Wayang ini memiliki ciri khas unik dengan bentuk wayang yang lebih besar dan tebal dibandingkan dengan wayang kulit pada umumnya.

Ciri Khas

1. Bentuk dan Ukuran : Wayang Timplong memiliki ukuran yang lebih besar dan tebal, dengan tinggi sekitar 50-70 cm.

2. Bahan : Terbuat dari kayu atau kulit sapi yang diukir dan diwarnai.

3. Gaya : Permainan wayang ini memiliki gaya yang lebih dinamis dan ekspresif.

4. Cerita : Wayang Timplong biasanya mempertunjukkan cerita-cerita rakyat, legenda, dan epos Ramayana dan Mahabharata.

Filosofi Wayang timplong

Wayang Timplong menyimpan filosofi mendalam yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Filosofi ini meliputi keseimbangan, kesabaran, kekuatan, keadilan, dualisme, karma, pencerahan dan kesatuan. Wayang ini juga mengajarkan nilai-nilai sosial seperti kerja sama, kehormatan, keadilan sosial dan pengorbanan. Pada tingkat pribadi, Wayang Timplong mengajarkan pengendalian diri, kebijaksanaan, kemandirian dan penerimaan. Secara keseluruhan, Wayang Timplong menawarkan pandangan hidup yang komprehensif dan mendalam tentang kebaikan, kebijaksanaan dan keharmonisan.

Berikut beberapa filosofi yang terkandung dalam Wayang Timplong:

Filosofi Kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun