Hai, Aku Milan. Milan adalah anak yang periang dan rajin. Dia tinggal bersama neneknya. Neneknya sudah sakit-sakitan di gubuk kecil karna orang tuanya meninggal ketika mereka masih kecil.
Milan yang saat itu sedang berjalan-jalan mencari makanan tiba-tiba ia menemukan cahaya sampai-sampai milan tidak bisa melihat apa-apa karna cahayanya.
Milan berkata "ADUHH, cahaya apa itu terang sekali?" Heran Milan.
Ia mendekati cahaya itu. Lalu ia menemukan seseorang yaitu adalah Peri. Milan kaget sampai-sampai ia terjatuh dan makanannya tertumpah-tumpah. "ADUH... SAKIT.... SIAL DEHHH". Lalu peri itu pun membantu Milan bangun.
Peri itu berkata "Siapakah kamu? Kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya Peri.
"Harusnya aku yang tanya kenapa kau yang ada di sini? Kamu Peri kan? kok bisa ada di dunia?" Heran Milan.
"Ya, aku terjatuh di sini  dan aku diperintahkan untuk membantu orang yang kesusahan," Jawab Peri.
"OHH, aku Milan, aku tinggal di sebuah gubuk kecil, apakah kamu mau berkunjung?" Tanya Milan.
"UMM., boleh deh aku sedikit haus juga setelah datang kesini," Jawab Peri.
Lalu Milan membawa Peri itu ke gubuk kecilnya
dan milan memberikan air untuk Peri itu.
Milan berkata kepada neneknya bahwa ia melihat peri hingga neneknya heran karena ia tidak melihat siapa-siapa di sana.
Milan berkata "Itu loh nek, dia sedang minum".
Tetapi neneknya menjawab "Ah kamu ini berkhayal ya, tidak ada siapa-siapa kok di sana," Jawab nenek.
Milan heran karena neneknya tidak bisa melihat Peri. kemudian, Peri membisikan Milan "Tidak ada yang bisa melihatku karena kamu adalah orang yang diperintahkan untuk membantu yang kesusahan. Jadi siapa yang bisa melihatku maka orang itu adalah yang harus ku bantu." Jawab Peri.
"OHH, baiklah. Kau mau bantu aku apa?" Tanya Milan.
"Membantu kamu mencukupi kebutuhan kamu sehari-hari," Jawab Peri.
 "Tetapi aku tidak memberikan uang, melainkan aku memberikan kamu 5 permintaan," Kata Peri.
Pertama, Milan meminta barang-barang keperluan pribadi dan benar saja. TENG, di depannya sudah ada banyak barang-barang keperluan pribadi.
Kedua, Milan minta makanan fast food seperti pizza, dan lain-lain.
Ketiga, Milan minta barang-barang branded serta mahal dan muncul lah barang-barang branded.
Keempat, dia minta semuanya mengenalinya dan ia terkenal.
Dan terakhir, ia minta kamar yang bagus.
Peri terheran karna dari semua permintaannya tidak ada yang termasuk buat kebutuhan sehari-harinya.
Saat itu peri menghilang setelah mengabulkan permintaan Milan. Milan kaget karna Peri itu menghilang tiba-tiba.
Tetapi Milan senang karena dapat barang yang bagus dan orang-orang mengenalinya. Dia diajak orang-orang untuk menjadi model.
Neneknya terkejut dan Milan tidak mempedulikan neneknya itu. Sudah 3 hari Milan belum balik-balik dari rumahnya. Neneknya khawatir karena ia belum makan khawatir ia tidak bisa berjalan. Neneknya pun semakin sakit-sakitan.
Posisi Milan adalah sedang ada di panggung impiannya. Tetapi, tiba-tiba Peri itu datang dan bilang pada Milan "Milan nenekmu sudah parah," Kata Peri.
Milan pun menjawab "Sudahlah, aku tidak mempedulikannya aku mau melanjutkan karirku. aku tidak peduli yang lain" kata Milan.
Peri pun kaget. Ia marah dan berkata "Jangan egois, nenekmu sedang sakit. Jangan mempedulikan dirimu sendiri" Marah peri kepada Milan.
Milan tidak mempedulikannya. Hal yang tidak diinginkannya terjadi, ia mendapatkan telepon bahwa neneknya meninggal. Tapi saat itu, ia sedang ada acara dan tidak bisa pulang dan ia tetap melanjutkan acaranya sampai malam.
Ia pulang ke gubuk kecilnya. "Nenek, nenek dimana?" Tanya Milan dan ada orang yang menjawab "Nenekmu sudah dikubur"
"HAH, NENEK BENERAN TIADA?" Jawab Milan. Dengan nada sedih dan kaget, ia pun menyesal karena ia tidak mempedulikan yang lainnya.
"Ia pun memohon kepada peri untuk mengembalikan semuanya. Peri pun menyetujuinya asal ia tidak begitu lagi".
"Tetapi hal-hal yang sudah kamu minta akan dikembalikan lagi padaku," Kata Peri.
Milan menyetujuinya karena ia tidak mau kesepian. Semuanya telah kembali normal dan Milan bertemu neneknya, "NENEK MAAFIN MILAN YA NEK." Dan mereka hidup berdua kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H