Mohon tunggu...
Kayla Elfreda
Kayla Elfreda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030031 UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Overthinking Berkedok Insomnia

25 Februari 2023   23:59 Diperbarui: 26 Februari 2023   00:03 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : Adobe Stock

3. Lambat Mengambil Keputusan

Karena tidak segera berhenti memikirkan sesuatu, maka overthinking adalah proses berpikir yang tidak memberikan solusi. Di dalam kondisi ini, mereka yang overthinking merupakan sosok yang lambat dalam mengambil keputusan. Sebab ia akan menghabiskan waktunya untuk berpikir tanpa segera bertindak.

4. Membuat Sesuatu Menjadi Rumit

Overthinking adalah proses berpikir secara berlebihan yang menghabiskan banyak waktu, sebab seseorang yang mengalami overthinking akan membuat sesuatu yang sederhana menjadi makin rumit. Proses berpikir ini tidak menghabiskan waktu yang sebentar, bahkan membutuhkan waktu yang lama.


Lantas, mengapa overthinking biasanya selalu terjadi di malam hari?

Menurut terapis dan psikolog residen SIMBA Hope Bastine, salah satu alasannya ada pada otak yang memproses apa yang terjadi pada kita di siang hari. Karena siang hari dipenuhi dengan begitu banyak informasi, seseorang bisa tidak sempat untuk memproses pikirannya.
'Kita tidak memiliki waktu dan ruang di siang hari untuk memproses apa yang terjadi dan untuk mengevaluasi dan memahaminya. Terkadang satu-satunya waktu kita bisa melakukan itu adalah saat kita berada di tempat tidur,' kata Bastine dalam NetDoctor dikutip Senin (2/1/2023).
'Banyak orang memberitahu saya bahwa begitu mereka di tempat tidur, semua pikiran mereka mulai berputar di kepala mereka, itu adalah badai, dan mereka tiba-tiba mengingat semua hal yang seharusnya mereka lakukan," lanjutnya.

Serta menurut Bastine, penyebabnya karena kita tidak memiliki waktu dan ruang sepanjang hari untuk memproses apa yang terjadi, mengevaluasi serta memahaminya,

"Terkadang satu-satunya waktu kita dapat melakukannya adalah saat di tempat tidur," ujar Bestine, dilansir Netdoctor UK.

Ia melanjutkan, banyak pasiennya yang mengaku pikiran mereka mulai berputar-putar di kepala saat akan tidur. "Itu seperti badai salju dan mereka tetiba teringat semua hal yang seharusnya mereka lakukan," lanjutnya.

Selain bagian otak tertentu, gadget atau gawai juga dapat berperan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun