Mohon tunggu...
Kayla Putri
Kayla Putri Mohon Tunggu... Petani - Seorang ayah yang mempunyai seorang putri

Lahir di Kuningan, kemudian menikah dan menetap di desa cipulus kecamatan Cikijing kabupaten Majalengka Jawa barat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perkebunan Buah kesemek sebagai Lahan Agro Wisata

8 Juli 2018   19:42 Diperbarui: 9 Juli 2018   09:46 1726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya rasa hal tersebut adalah sebuah kekeliruan yang biasa terjadi di mata para petani,, namun semua kembali kepada masyarakat dan pemilik perkebunan,,, untuk menentukan pilihan mereka, tetapi jika ditarik sedikit keluar pemikiran masyarakat untuk mau menengok betapa bermanfaat nya setiap perkebunan jika dikelola dengan baik,dalam artian masyarakat bisa menuai hasil bukan dari hasil panennya saja,,

Seperti contoh diatas adalah perkebunan buah kesemek di negeri Jepang,yang menjadikan lahan perkebunan  mereka sebagai lahan agro wisata .

Sepertinya hal tersebut dengan menjadikan perkebunan buah kesemek sebagai lahan agro wisata dapat terwujud,jika ada kesiapan dari para petani dan pemerintah tentunya,ada salah satu desa yang sudah mengembangkan perkebunan kesemek menjadi lahan agro wisata di kabupaten Kuningan, namun skala kecil di karenakan terbatas nya luas perkebunan tersebut.

Untuk dua kabupaten yaitu kabupaten Kuningan dan Majalengka terdapat satu perkebunan yang cukup bahkan bisa dikatakan luas dan berada di desa Gunungsirah kecamatan darma kabupaten Kuningan,yang luasnya mencapai ratusan hektar tersebar disetiap penjuru desa tersebut dan keberadaan perkebunan di sana masih tetap utuh tidak ditebang atau diganti dengan tumbuhan lain semisal sayuran atau palawija,,desa Gunungsirah berada pada ketinggian 900 sampai 1100 meter di atas permukaan laut(DPL) namun kondisi nya berupa semak belukar dan hanya dibersihkan ketika mendekati musim panen,saya ada contoh mengenai hasil dari panen kesemek di gunung Sirah yang telah diterbitkan oleh media pikiran rakyat .

jika didesa Gunungsirah dapat menjadikan perkebunan mereka menjadi lahan agro wisata tentu akan mendapatkan keuntungan lebih bukan hanya dari panen saja namun juga dari tujuan destinasi agro wisata yang menjanjikan,baik dari segi komersial maupun dari segi finansial,dan secara langsung dapat menjadikan lahan perkebunan kesemek menjadi lebih terurus dan tentunya menjanjikan.

img-20180708-171737-5b420039dd0fa850b767b202.jpg
img-20180708-171737-5b420039dd0fa850b767b202.jpg
seorang petani sedang membersihkan perkebunannya disaat buah kesemek masih muda

 Itulah satu petikan berita dari media pikiran rakyat yang meliput tentang buah kesemek dari gunung Sirah,dan untuk media pikiran rakyat saya mohon maaf mengambil petikan beritanya, dikarenakan saya membutuhkan suatu contoh mengenai perkebunan kesemek dan yang berasal dari gunung Sirah.

jika agro wisata dapat terwujud, Tentu akan membantu petani agar bisa leluasa mengolah bahkan menjual hasil panen mereka dan tentunya keuntungan lain pun dapat dipetik, dikarenakan lahan menjadi bersih dan pembeli akan datang sendiri saat musim panen, walaupun kebanyakan Para pengunjung nantinya hanya membeli sekedar untuk oleh oleh, tetapi petani bisa memberikan harga yang maksimal dan menambah kualitas menjadi lebih baik.

Keuntungan lain dari perkebunan yang terdapat di desa Gunungsirah ini,sudah tinggal memoles saja karena tidak perlu menanam lagi cukup membersihkan ,menata, memberikan fasilitas dan memperkenalkan saja, walaupun Sulit namun dengan  keinginan dan harapan nantinya akan terealisasikan,jika dimulai dengan kesungguhan dan niat baik.

Dan akhirnya dengan ini saya berterima kasih kepada pihak KOMPAS/Kompasiana yang sudah banyak berkontribusi untuk postingan ini, semoga akan banyak memberikan manfaat dan pengetahuan untuk seluruh pembaca setianya.

untuk kritik dan saran maupun informasi mengenai perkebunan buah kesemek di daerah Majalengka dan Kuningan,saya siap tampung untuk kemajuan negeri kita INDONESIA kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun