Mohon tunggu...
Kayla Putri
Kayla Putri Mohon Tunggu... Petani - Seorang ayah yang mempunyai seorang putri

Lahir di Kuningan, kemudian menikah dan menetap di desa cipulus kecamatan Cikijing kabupaten Majalengka Jawa barat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perkebunan Buah kesemek sebagai Lahan Agro Wisata

8 Juli 2018   19:42 Diperbarui: 9 Juli 2018   09:46 1726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Buah kesemek lebih dikenal dengan sebutan apel ganjen,,ya memang benar buah kesemek lebih menyerupai apel namun berbeda rasa dan penampilan, untuk rasanya lumayan enak untuk ukuran buah yang dapat dipanen setahun sekali tersebut.

Di daerah Jawa barat terdapat perkebunan kesemek diantaranya di kabupaten Garut Kuningan ,Majalengka dan mungkin masih ada lagi di kabupaten lainnya,,

img-20180708-172005-5b41e7a6f1334457cf2652f3.jpg
img-20180708-172005-5b41e7a6f1334457cf2652f3.jpg

Buah kesemek yang baru setengah matang namun akan tetap rasanya sepat

Di kabupaten Kuningan dan Majalengka terdapat banyak perkebunan kesemek  diantaranya desa cisantana,puncak,sagarahiang,Karangsari dan gunung Sirah,dan di kabupaten Majalengka dimulai dari desa cipulus, gunung manik,sunia,sampai wilayah kecamatan Argapura banyak terdapat perkebunan buah kesemek.

Namun diantaranya sederetan banyak  desa yang memiliki perkebunan kesemek, banyak diantara desa desa tersebut yang kini mengalihkan fungsikan  terhadap tanaman lain,dalam arti keberadaan perkebunan kesemek di dua kabupaten yakni Majalengka dan Kuningan lebih memilih menebang atau dan digantikan menjadi ladang sayuran dan palawija.

Hal tersebut dikarenakan kurangnya nilai jual dan waktu yang cukup lama untuk bisa memanen buah kesemek.

Namun sebenarnya buah kesemek adalah buah yang cukup populer diluar pulau seperti sumatera Kalimantan, bahkan di negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura adalah negara negara yang secara langganan menampung hasil panen buah kesemek dari Jawa barat.

Tetapi apakah perkebunan kesemek akan bertahan dan tetap di budidayakan oleh masyarakat di kabupaten Kuningan dan Majalengka??

Saya pribadi pernah berkunjung ke daerah penghasil buah kesemek seperti daftar nama desa desa diatas,namun ironisnya kebanyakan pohon kesemek sudah tidak terurus dan hampir kebanyakan pula dibiarkan mati meranggas atau bahkan sengaja dibuat mati atau ditebang dengan alasan kurang menghasilkan??

Saya rasa hal tersebut adalah sebuah kekeliruan yang biasa terjadi di mata para petani,, namun semua kembali kepada masyarakat dan pemilik perkebunan,,, untuk menentukan pilihan mereka, tetapi jika ditarik sedikit keluar pemikiran masyarakat untuk mau menengok betapa bermanfaat nya setiap perkebunan jika dikelola dengan baik,dalam artian masyarakat bisa menuai hasil bukan dari hasil panennya saja,,

Seperti contoh diatas adalah perkebunan buah kesemek di negeri Jepang,yang menjadikan lahan perkebunan  mereka sebagai lahan agro wisata .

Sepertinya hal tersebut dengan menjadikan perkebunan buah kesemek sebagai lahan agro wisata dapat terwujud,jika ada kesiapan dari para petani dan pemerintah tentunya,ada salah satu desa yang sudah mengembangkan perkebunan kesemek menjadi lahan agro wisata di kabupaten Kuningan, namun skala kecil di karenakan terbatas nya luas perkebunan tersebut.

Untuk dua kabupaten yaitu kabupaten Kuningan dan Majalengka terdapat satu perkebunan yang cukup bahkan bisa dikatakan luas dan berada di desa Gunungsirah kecamatan darma kabupaten Kuningan,yang luasnya mencapai ratusan hektar tersebar disetiap penjuru desa tersebut dan keberadaan perkebunan di sana masih tetap utuh tidak ditebang atau diganti dengan tumbuhan lain semisal sayuran atau palawija,,desa Gunungsirah berada pada ketinggian 900 sampai 1100 meter di atas permukaan laut(DPL) namun kondisi nya berupa semak belukar dan hanya dibersihkan ketika mendekati musim panen,saya ada contoh mengenai hasil dari panen kesemek di gunung Sirah yang telah diterbitkan oleh media pikiran rakyat .

jika didesa Gunungsirah dapat menjadikan perkebunan mereka menjadi lahan agro wisata tentu akan mendapatkan keuntungan lebih bukan hanya dari panen saja namun juga dari tujuan destinasi agro wisata yang menjanjikan,baik dari segi komersial maupun dari segi finansial,dan secara langsung dapat menjadikan lahan perkebunan kesemek menjadi lebih terurus dan tentunya menjanjikan.

img-20180708-171737-5b420039dd0fa850b767b202.jpg
img-20180708-171737-5b420039dd0fa850b767b202.jpg
seorang petani sedang membersihkan perkebunannya disaat buah kesemek masih muda

 Itulah satu petikan berita dari media pikiran rakyat yang meliput tentang buah kesemek dari gunung Sirah,dan untuk media pikiran rakyat saya mohon maaf mengambil petikan beritanya, dikarenakan saya membutuhkan suatu contoh mengenai perkebunan kesemek dan yang berasal dari gunung Sirah.

jika agro wisata dapat terwujud, Tentu akan membantu petani agar bisa leluasa mengolah bahkan menjual hasil panen mereka dan tentunya keuntungan lain pun dapat dipetik, dikarenakan lahan menjadi bersih dan pembeli akan datang sendiri saat musim panen, walaupun kebanyakan Para pengunjung nantinya hanya membeli sekedar untuk oleh oleh, tetapi petani bisa memberikan harga yang maksimal dan menambah kualitas menjadi lebih baik.

Keuntungan lain dari perkebunan yang terdapat di desa Gunungsirah ini,sudah tinggal memoles saja karena tidak perlu menanam lagi cukup membersihkan ,menata, memberikan fasilitas dan memperkenalkan saja, walaupun Sulit namun dengan  keinginan dan harapan nantinya akan terealisasikan,jika dimulai dengan kesungguhan dan niat baik.

Dan akhirnya dengan ini saya berterima kasih kepada pihak KOMPAS/Kompasiana yang sudah banyak berkontribusi untuk postingan ini, semoga akan banyak memberikan manfaat dan pengetahuan untuk seluruh pembaca setianya.

untuk kritik dan saran maupun informasi mengenai perkebunan buah kesemek di daerah Majalengka dan Kuningan,saya siap tampung untuk kemajuan negeri kita INDONESIA kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun