Mohon tunggu...
arif saifudin yudistira
arif saifudin yudistira Mohon Tunggu... -

Ini adalah publikasi pemikiran saya dan anggota kawah institute, meRupaKan PubLIkasi dan Pikiran dari Anggota kawah Institute IndoneSia---Belajar MenuanGkan hasrat dalam untaian ManfaAt dalam DinamikA RuanG Privat dan RuaNG Publik di Media Massa---salam PerubaHan---

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menempatkan Kartini

26 April 2013   16:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:33 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

" agama yang sesungguhnya ialah kebatinan, dan agama itu bisa dipeluk baik sebagai nasrani maupun sebagai islam dan lain-lain "(Surat 31 januari 1903 nyonya abendanon)

Barangkali karena hal inilah Kartini dicap sebagai pemikir aliran yang bersifat kebatinan, dan dikaitkan dengan mason. Gerakan kebatinan di Jawa pada waktu itu memang sangat pesat, mereka hidup dalam kearifan dan kultur Jawa yang bersifat sinkretis. Sinkretis ini kemudian di rujuk dan dikaitkan dengan gerakan free mason. Sayang sekali buku ini kurang berhasil melacak bagaimana Kartini mengikuti gerakan kebatinan atau pengaruh yang ia peroleh dari buku-buku maupun mason ini. Menurut saya pemahaman Kartini yang setidaknya memberikan gambaran terang mengenai agama humanisme Islam ala Kartini. Simaklah suratnya yang ia kirimkan pada Nyonya Abendanon mengenai agama dan kepercayaannya :

"Tahun-tahun datang dan mereka kemudian pergi....Kami bernama orang-orang Islam karena kami keturunan orang-orang Islam, dan kami adalah orang-orang Islam hanya pada sebutan belaka, tidak lebih. Tuhan, Alloh, bagi kami adalah seruan, adalah kata adalah bunyi tanpa makna....Demikianlah kami hidup terus-sampai terbitlah hari yang akan mendatangkan pergulingan didalam kehidupan rohani kami "(surat, 15 agustus 1902, kepada nyonya E.C. Abendanon)

Disinilah, Kartini sebenarnya meresahkan Islam yang hanya berdasarkan nenek moyang, Kartini menjunjung tinggi apa itu kemanusiaan. Kartini menganggap agama itu menjunjung tinggi hak, harkat dan martabat manusia. Saya tak yakin Kartini menjadi pandir agama nenek moyang. Tapi justru keyakinan saya menolak bahwa Kartini beragama hanya berdasarkan nenek moyangnya. Inilah pernyatannya dalam suratnya :

"Sebab hamba-hamba Alloh ada senangnya, senang juga dalam tugas dan juang;Hidup ada sisi gelapnya, Jiwa mereka membawa terang, matilah yang berkembang di jalan dunia,Tetapi untuk hati yang tenang dalam Yang Akbar, dari dasar hidup yang mulia, tumbuh selalu semangat hidup yang segar, ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu : hamba Alloh"(Kartini, 2000 :505)

Itulah beberapa aspek dari pemikiran Kartini yang menyingkap berbagai aspek dan melingkupi berbagai bidang pemikiran. Surat-surat Kartini setidaknya adalah butiran mutiara pemikirannya yang begitu banyak tapi disingkat dengan padat dengan surat itu. Kartini barangkali orang yang resah dan tak cukup mampu mengurai secara panjang lebar dalam suratnya sekali tulis. Oleh karena itulah, surat-surat Kartini yang begitu banyak itulah kita belum bisa memahami secara utuh pemikiran Kartini. Barangkali bagi kita generasi yang jauh dari Kartini perlu menempatkan posisi Kartini secara holistic, yakni dengan mengkaji dan membaca pemikiran Kartini melalui surat-surat yang ditulisnya dan buku-buku yang berkaitan dengannya. Karena kurangnya pemahaman kita akan Kartini bisa menimbulkan kajian yang bersifat spekulatif semata. Sebagaimana buku yang berjudul Kartini mati di bunuh(2010) yang ditulis oleh Elfantino Febriana yang menurut saya spekulatif belaka.

Referensi :::


Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang, (Jambatan Jakarta 2010)

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun