Mohon tunggu...
Kavlin Rafhel Panjaitan
Kavlin Rafhel Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Elektro, Fokus dalam Energi dan Sistem Tenaga Listrik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Perangkat PLTS Jenis Rooftop Rumah Tangga

13 September 2021   18:00 Diperbarui: 13 September 2021   18:08 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan dari monocrystalline silicon adalah nilai efisiensi yang tinggi di angka 15-20%, namun modul surya ini memiliki kekurangan yaitu lebih mahal dan performannya berkurang semakin tinggi teperatur modul suryanya. 

Selanjutnya adalah jenis polycrystalline silicon, modul surya ini memiliki kelebihan yaitu prosesnya lebih sederhana dan membutuhkan biaya yang lebih rendah, untuk kekuranganya modul ini memiliki nilai efisiensi yang lebih rendah yaitu dikisaran 13-16%. 

Jenis modul polycrystalline merajai pasar panel surya, hal ini dapat dilihat dari produksi modul jenis polycrystalline yang mencapai sekitar 60% di seluruh dunia pada tahun 2016. 

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan produksi dari manufaktur teknologi polycrystalline telah berkembang pesat dan teknologi tersebut telah bayak diimplementasikan di berbagai tempat di seluruh dunia. 

Walaupun teknologi polycrystalline memiliki efisiensi yang sedikit lebih rendah dari pada modul monocrystalline, berdasarkan harga, kemampuan produksi manufaktur, dan ketersediaan di lapangan, modul polycrystalline dianggap pilihan yang lebih baik untuk diimplementasikan di Indonesia (EBTKE, 2020). 

Untuk pasar manufaktur modul surya internasional, beberapa perusahaan manufaktur yang berada pada Tier 1 Top Manufacture antara lain LONGI, Jinko,Trina Solar dan Canadian Solar. Untuk pasar nasional sendiri industri solar panel telah diproduksi oleh beberapa perusahaan lokal seperti PT. Adyawinsa Electrical & Power, PT. Azet Surya Lestari, PT Len Industri (Persero) dan PT. Sky energi Indonesia (GERILYA, 2021).

Inverter

Inverter merupakah piranti sistem PLTS rooftop yang berfungsi mengubah listrik DC yang dibangkitkan modul surya menjadi listrik AC yang digunakan beban listrik rumah tangga untuk beroperasi (Humas, 2020). 

Mekanisme kerja dari inverter ini adalah DC/AC converter dimana tegangan DC yang dibangkitkan modul surya akan ditransmisikan menuju inverter dan nantinya inverter akan mengonversi tegangan DC ke bentuk tegangan AC dengan taraf yang sesuai dengan beban rumah tangga, yaitu 220 Volt di indonesia. 

Untuk instalasi sistem PLTS rumah tangga konfigurasi inverter yang biasanya digunakan adalah string inverter dikarenakan biaya yang rendah dan teknologi yang sudah baik. 

Untuk pasar inverter sendiri beberapa merek dagang yang paling sering digunakan berdasarkan Global PV Inverter Shipments, 2019 (MW) adalah Huawei Sungrow Power Supply dan SMA*. (GERILYA, 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun