Mohon tunggu...
Kavlin Rafhel Panjaitan
Kavlin Rafhel Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Elektro, Fokus dalam Energi dan Sistem Tenaga Listrik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Perangkat PLTS Jenis Rooftop Rumah Tangga

13 September 2021   18:00 Diperbarui: 13 September 2021   18:08 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Energi surya merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang berasal dari matahari. Energi dengan potensi terbesar di indonesia ini sedang digalakan pemanfaatannya guna mengejar target bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025. 

Ada banyak skema yang ditawarkan pemerintah guna menggalakan pemanfaatan energi surya ini seperti pembangunan PLTS secara utilitas, Pembangunan PLTS terapung, dan pengembangan PLTS rooftop pada bangunan residensial. 

Untuk pemanfaatan PLTS rooftop sendiri pemerintah telah mengatur kebijakan dalam proses pengembangan PLTS rooftop pada PERMEN ESDM No.49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Tenaga Surya Atap oleh Konsumen PT PLN Persero yang bertujuan untuk membuka peran serta masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan energi terbarukan. 

Dalam kebijakan ini berisikan beberapa ketentuan pemerintah seperti, Nilai energi dari PLTS atap yang akan diekspor ke PLN dihargai dengan nilai 65%, Saldo ekspor diakumulasikan dan diperhitungkan untuk tagihan berikutnya dan kapasitas PLTS atap maksimum 100% dari daya kontrak pelanggan PLN.

Mengenal Piranti PLTS Rooftop Rumah Tangga

Dalam sistem PLTS rooftop rumah tangga terdapat beberapa piranti/komponen yang memiliki fungsinya masing-masing dari mulai mengkonversi energi surya ke energi listrik sampai proses pentransmisian listrik hingga bisa dikonsumsi oleh beban. 

Menurut PERMEN No.49 tahun 2018 sistem PLTS atap meliputi modul surya, inverter, sambungan listrik, sistem pengaman, dan meter KWh ekspor-impor. Berikut merupakan rincian tentang komponen pada sistem PLTS, fungsinya dan ketersediaanya di pasar indonesia.

Modul Surya

Modul surya adalah komponen vital pada sistem PLTS. Modul surya berfungsi untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik melalui efek fotoeketrik. Efek fotoelektrik ini dapat terjadi ketika permukaan sel surya terpapar cahaya, kuantum cahaya (foton) ini akan diserap, Energi dari foton-foton ini ditransfer ke elektron-elektron di dalam bahan, menyebabkan elektron menjadi bergerak. 

Ketika semua elektron ini disalurkan bersama untuk bergerak melalui bahan konduktif, seperti kabel logam, elektron tersebut menghasilkan listrik arus searah (DC) yang bermanfaat (RENAC, 2019). Terdapat tiga jenis modul surya yang dipasarkan di market internasional yaitu jenis monocrystalline sillicon, polycrystalline sillicone dan thin film (amorphous silicon). 

Dari beberapa jenis modul surya tadi, monocrystalline silicon dan polycrystalline silicon merupakan jenis modul surya yang paling banyak digunakan. Kedua modul surya ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Kelebihan dari monocrystalline silicon adalah nilai efisiensi yang tinggi di angka 15-20%, namun modul surya ini memiliki kekurangan yaitu lebih mahal dan performannya berkurang semakin tinggi teperatur modul suryanya. 

Selanjutnya adalah jenis polycrystalline silicon, modul surya ini memiliki kelebihan yaitu prosesnya lebih sederhana dan membutuhkan biaya yang lebih rendah, untuk kekuranganya modul ini memiliki nilai efisiensi yang lebih rendah yaitu dikisaran 13-16%. 

Jenis modul polycrystalline merajai pasar panel surya, hal ini dapat dilihat dari produksi modul jenis polycrystalline yang mencapai sekitar 60% di seluruh dunia pada tahun 2016. 

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan produksi dari manufaktur teknologi polycrystalline telah berkembang pesat dan teknologi tersebut telah bayak diimplementasikan di berbagai tempat di seluruh dunia. 

Walaupun teknologi polycrystalline memiliki efisiensi yang sedikit lebih rendah dari pada modul monocrystalline, berdasarkan harga, kemampuan produksi manufaktur, dan ketersediaan di lapangan, modul polycrystalline dianggap pilihan yang lebih baik untuk diimplementasikan di Indonesia (EBTKE, 2020). 

Untuk pasar manufaktur modul surya internasional, beberapa perusahaan manufaktur yang berada pada Tier 1 Top Manufacture antara lain LONGI, Jinko,Trina Solar dan Canadian Solar. Untuk pasar nasional sendiri industri solar panel telah diproduksi oleh beberapa perusahaan lokal seperti PT. Adyawinsa Electrical & Power, PT. Azet Surya Lestari, PT Len Industri (Persero) dan PT. Sky energi Indonesia (GERILYA, 2021).

Inverter

Inverter merupakah piranti sistem PLTS rooftop yang berfungsi mengubah listrik DC yang dibangkitkan modul surya menjadi listrik AC yang digunakan beban listrik rumah tangga untuk beroperasi (Humas, 2020). 

Mekanisme kerja dari inverter ini adalah DC/AC converter dimana tegangan DC yang dibangkitkan modul surya akan ditransmisikan menuju inverter dan nantinya inverter akan mengonversi tegangan DC ke bentuk tegangan AC dengan taraf yang sesuai dengan beban rumah tangga, yaitu 220 Volt di indonesia. 

Untuk instalasi sistem PLTS rumah tangga konfigurasi inverter yang biasanya digunakan adalah string inverter dikarenakan biaya yang rendah dan teknologi yang sudah baik. 

Untuk pasar inverter sendiri beberapa merek dagang yang paling sering digunakan berdasarkan Global PV Inverter Shipments, 2019 (MW) adalah Huawei Sungrow Power Supply dan SMA*. (GERILYA, 2021)

Sambungan Listrik

Sambungan listrik (Kabel) adalah komponen yang berfungsi sebagai jalur mengalirnya listrik dari Sistem PLTS menuju beban listrik. 

Pada sistem PLTS rooftop sendiri kabel daya dari combiner box ke inverter surya menggunakan rating minimum 100VDC, dan kabel daya dari inverter ke panel distribusi menggunakan tipe NYY dengan diameter yang sesuai dengan arus nominal inverter dan standar SPLN/SNI, untuk setiap koneksi kabel, insulasi kabel yang memadai antara kabel dan konektornya harus terjamin. 

Di indonesia sendiri jenis kabel yang biasa digunakan adalah merek supreme cable. 

Sistem Pengaman

Pada sistem PLTS rooftop diperlukan beberapa sistem pengaman guna menjaga keamanan aliran listrik pada saat terjadi gangguan. Jenis pengaman yang biasanya digunakan pada sistem PLTS rooftop adalah DCCB( Direct Current Circuit Breaker) yang berfungsi mengamankan arus lebih pada panel surya dan MCB (Mini Circuit Breaker) yang berfungsi mengamankan arus lebih yang mengalir ke beban. Untuk merek dari Circuit Breaker yang biasa digunakan adalah merek Schneider.

KWh Meter Ekspor-Impor

KWh Meter ekspor-Impor adalah komponen yang berfungsi sebagai alat pemutus dan pengukur dan sekaligus sebagai jalur transmisi ekspor-impor daya dari rumah tangga ke PLN atau sebaliknya. Pemasangan KWh meter ekspor-impor dilakukan oleh PLN setelah persetujuan permohonan pembangunan PLTS rooftop sesuai dengan ketentuan di PERMEN No.49 Tahun 2018.

Keuntungan dari Pemanfaatan PLTS Rooftop Rumah Tangga

Beberapa kelebihan yang dapat dirasakan masyarakat dalam pemanfaatan PLTS Rooftop rumah tangga antara lain: Sebagai bentuk investasi energi, dimana nilai surplus pembangkitan daya PLTS dapat di ekspor ke PLN yang nantinya daya tersebut akan dihargai sebesar 65% dari harga listrik PLN dan dapat mengurangi tagihan listrik pada bulan selanjutnya, mendukung pemerintah dalam upaya peningakatan bauran energi nasional EBT sebesar 23% tahun 2025 dan membantu dunia dalam mitigasi perubahan iklim dimasa depan.

Daftar Pustaka

EBTKE, H. (2020, September 1). Design and Control of PV Hybrid System in Practice. 

GERILYA. (2021, September). Energi Surya dan Metode Pemanfaatannya. 

Humas, EBTKE. (2020, Oktober 5). Panduan Perencanaan dan Pemanfaatan PLTA Atap di Indonesia. 

Peratuan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral No.49 Tahun 2018

RENAC, G. (2019, DESEMBER). BUKU PEGANGAN : Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun