3.4 Respons Stres pada Tanaman
PEF dan Ultrasound diketahui dapat memicu respons stres pada tanaman, yang merangsang produksi polifenol sebagai mekanisme perlindungan. Polifenol bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel tanaman dari kerusakan akibat stres oksidatif, yang berkontribusi terhadap manfaat kesehatan manusia.
3.5 Interaksi Matriks Makanan
Teknologi non-termal juga mempengaruhi interaksi polifenol dengan komponen lain dalam makanan, seperti serat dan protein. Interaksi ini dapat meningkatkan atau menurunkan pelepasan dan bioavailabilitas polifenol, tergantung pada kekuatan ikatan dan komposisi makanan.
4. Manfaat dan Tantangan Penerapan Teknologi Non-Termal di Industri
4.1 Manfaat Teknologi Non-Termal
Teknologi non-termal memberikan beberapa keuntungan bagi industri pangan, antara lain:
- Peningkatan Kualitas Nutrisi: Teknologi ini mempertahankan bioaktifitas polifenol, yang sangat penting untuk kesehatan konsumen.
- Efisiensi Proses: Dengan meminimalkan penggunaan panas, teknologi non-termal memungkinkan pengolahan yang lebih cepat dan hemat energi.
- Pengendalian Mikroba: Teknologi seperti CP dan PEF dapat mengendalikan mikroorganisme tanpa bahan kimia, sehingga produk lebih alami.
4.2 Tantangan Penerapan
Namun demikian, penerapan teknologi non-termal juga menghadapi beberapa tantangan di industri, seperti:
- Biaya dan Kompleksitas Operasional: Peralatan seperti HPP dan CP memerlukan investasi tinggi, yang menjadi hambatan bagi usaha skala kecil.
- Stabilitas dan Skalabilitas: Beberapa teknologi, seperti Ultrasound dan SC-CO2, belum sepenuhnya stabil pada skala industri dan membutuhkan penyesuaian untuk berbagai jenis produk.
5. Prospek Masa Depan dan Rekomendasi
Teknologi non-termal memiliki potensi besar untuk menjadi solusi pengolahan pangan yang efektif dan ramah lingkungan di masa depan. Rekomendasi yang dapat dilakukan meliputi:
- Pengembangan Sistem Kombinasi: Menggabungkan teknologi non-termal dapat mengoptimalkan hasil pengolahan, misalnya kombinasi PEF dan HPP untuk meningkatkan kandungan polifenol sekaligus mempertahankan kualitas nutrisi.
- Penelitian dan Pengembangan Skala Industri: Mengembangkan peralatan yang lebih terjangkau dan hemat energi untuk memenuhi kebutuhan skala industri akan mempercepat adopsi teknologi ini di industri pangan.
- Standarisasi Parameter Operasional: Menetapkan standar operasi yang sesuai untuk setiap jenis produk dan teknologi akan membantu meningkatkan efisiensi dan stabilitas hasil pengolahan.