Organisme yang beragam seperti karang, kerang raksasa dan bunga karang punya alga simbiosis yang hidup di dalam selnya, memasok mereka dengan senyawa organik melalui fotosintesis.Â
Sebaliknya, ia menyediakan pembantu mereka tempat tinggal dan senyawa anorganik. Beberapa dari mixotrof ini bahkan menularkan alga ke keturunannya. Tanpa bantuan dari alga ini, filter makanan karang, kerang, dan bunga karang tidak mendapat cukup nutrisi di laut tropis yang miskin nutrisi, dan terumbu karang mempesona yang mereka bangun tidak akan pernah ada.
Mixotrof bahkan memotong dua arah: alga yang disebut Tripos furca bisa memakan beberapa mikroskopis dalam sehari, membuatnya dapat bertahan dalam kegelapan selama berminggu-minggu.Â
Tripos pada gilirannya dimakan oleh alga mixotrof lainnya, memberi kesempatan yang sering untuk pertukaran organel seperti kloroplas. Ini sepertinya memungkinkan alga untuk bertahan di bagian lautan yang gelap seperti Palung Mariana, yang dimana tanaman lain tidak dapat menghuninya.
Proses dimana Elysia menjadi fotosintetik dan Tripos beralih di antara mode makan mengingatkan apa yang diyakini ilmuwan menuju asal usul dari semua tanaman. Hewan bersel satu memangsa sianobakteri.Â
Beberapa dari tanaman kecil ini tidak dicerna dan hidup di dalam sel hewan, pada akhirnya membentuk kloroplas. Tapi tanaman eukariota pertama ini akan dikonsumsi oleh hewan lain, yang membajak kloroplas yang berharga, seperti Elysia. Dan berdasarkan contoh dari makan dan dimakan, kita telah melihat kasus Tripos, pencurian kloroplas ini terjadi hingga tiga kali, menghasilkan plastida dengan empat membran serta tumbuhan dan hutan paling produktif di lautan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H