Mohon tunggu...
Kautsar Luthfian Ramadhan
Kautsar Luthfian Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kimia, Nikmati juga konten menarik SpotiCay di platform lainnya (Instagram, Youtube, Spotify, Tiktok)

Teknik Kimia | Pengetahuan | Kisah Pribadi | Opini |

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jarang Berkabar dan Bercerita dengan Sahabat? Mungkin Ini Waktu yang Tepat Melepaskan Sahabat

11 Juni 2021   19:55 Diperbarui: 11 Juni 2021   20:13 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang sebenarnya ada banyak cara untuk menyelamatkan suatu persahabatan, menurut Collins dan Valdemans dalam studinya pada tahun 2006 berpendapat bahwa, meskipun memaafkan berulang-ulang adalah sebuah pilihan, Hal terbaik yang dapat kamu lakukan pada saat itu adalah memulai dari awal dan menemukan kedamaian dengan orang lain.

Illustrasi persahabatan (Sumber gambar : bola.com)
Illustrasi persahabatan (Sumber gambar : bola.com)

Dan enam, kamu satu-satunya yang bertahan memperjuangkan hubungan persahabatan ini.

apalagi jika kamu merasa bahwa upaya untuk menjaga persahabatan tetap selamat hampir sepihak. Dan ini sama saja kamu sebagai pemikul beban dan mungkin inilah saatnya untuk mengakhiri masalah dengan orang ini, sama sakitnya jika ditolak terutama oleh seseorang yang kamu harapkan  untuk tetap menjalin persahabatan. Memaksa diri untuk Menjadi teman terdekat dan tersayang bagi  mereka adalah pemikiran yang salah. Jika mereka tidak menginginkan kamu dalam hidup mereka lagi, lepaskan dan relakan saja dan pergilah,

Tidak baik untuk harga dirimu dan kesehatan mentalmu untuk terus bersama seseorang yang jelas-jelas tidak menginginkanmu. Tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, melepaskan seseorang yang kamu cintai adalah salah satu keputusan paling sulit dan menyakitkan yang mungkin pernah kamu buat dalam hidup. kamu mungkin mengalami siklus berduka dengan tahap penolakan kemarahan dan kesedihan sebelum menerimanya. 

Meskipun kamu kelak akan mengerti jauh di lubuk hati bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Beberapa hal memang ditakdirkan untuk hancur, ditinggalkan dan ini tidak apa-apa.. Orang-orang dimaksudkan untuk berubah dan menjadi dewasa. Bergerak maju dalam hidup berarti belajar dan tumbuh dari masa lalu kamu

Pernahkah kamu mengalami salah satu poin yang ditunjukkan, atau memperhatikan hal itu terjadi di sekitar Anda? Berceritalah dengan orang terdekat dan keluargamu. Secara pribadi aku berterimakasih sama Kamu, penikmat karyaku untuk membaca artikel ini sampai selesai. Semoga di lain waktu kita bisa ketemu, tolong izinin aku untuk jabat tanganmu dan ngucapin terima kasih secara langsung karena telah menjadi bagian dari sahabat sekaligus penikmat karyaku.

Kamu juga bisa menikmati podcastku "SpotiCay" di spotify, konten audio visual ku di kanal youtube "Kautsar Ramadhan". Nikmati juga konten konten menarik lainnya di instagram di @ramadhan_kautsar. Terimakasih ^ _^.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun