Mohon tunggu...
Kauleh Torul
Kauleh Torul Mohon Tunggu... -

Torul bernama asli Ir. M. Matorurrozaq M.MT, dilahirkan di Jrengik Kabupaten Sampang, putra sulung almarhum H. Moh. Ismail Muzakki mantan anggota DPR RI dari fraksi PPP. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga berpendidikan. Ia adalah alumnus pesantren dan tercatat sebagai konsultan teknik sukses. Ia mempunyai modal dengan segenap pengalamannya sebagai pengusaha dan konsultan profesional yang mengerti betul tentang teknis, sistem manajemen keuangan dan budaya birokrasi yang ada. Torul adalah salah satu kandidat bakal calon Bupati Sampang pada Pilbup Sampang 2018. Prinsipnya kepemimpinannya sederhana, jika kepala tegak dan tegas, maka bawahan akan mengikuti gerakan kepala, yakni tegak dan tegas pula serta berprilaku baik dan bersih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Idul Fitri di Madura: Perayaan Hari Kemenangan dengan Berbagai Simbol

2 Juli 2017   11:25 Diperbarui: 2 Juli 2017   11:44 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat untuk berendah hati demi melebur ke dalam kelompok ini bisa kita tangkap dari simbol-simbol yang terus diulang. Kiranya tradisi adalah juga pengingat. Setiap tahun kita menyajikan tajhin dan ketupat, menyelenggarakan sayembara musik daul, dan toron setidaknya tiga kali. Supaya menjadi pengingat apa yang menjadi harapan utama di balik simbolisasi.

Maka jika tradisi adalah refleksi, perayaan Idul Fitri di Madura adalah perayaan kerendah-hatian, untuk berlapang memberi dan meminta maaf, untuk menjaga kerukunan dengan kerabat dan tetangga. Tanpa semangat ini, yang tersisa tinggal tajhin dan ketupat sebagai pengganjal perut, pawai daul sebagai tontonan yang habis dalam semalam, dan lelah di perjalanan rantau-Madura, tanpa makna apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun