Mohon tunggu...
Dzulhizam
Dzulhizam Mohon Tunggu... -

Tersesat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dibuai Berpujangga

12 Oktober 2015   07:10 Diperbarui: 12 Oktober 2015   08:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibuai

Kau menyuruhku membaca puisi

Sebelum tenggelam pada tinta dan kanvas

Apa arti yang lebih anggur pada geliat genit kerlingmu?

Sedang aku malu-malu menjamu matamu

Karena apa yang kau jumpa bukan narasi

pada ruas serabut tata-kata.–Jakarta, 170614

Pujangga Kencur

Kini aku sering duduk memancang tasbih malam

suntuk dengan sajak-sajak dasar

tidak panjang juga tidak melebar

karena cakupan imajiku hanya sekedar menerpa kira

ruang-ruang tak bertuan

menerka awan tenggelam kedasar Hindia atau

menerbangkan kapal kertasku ke luar Bimasakti

menebus rasa puasku yang belum juga mereda

karena bulan ketakutan diumpamakan

pujangga belum tumbuh dewasa. –Jakarta, 240614

Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun