Mohon tunggu...
Katya Kiasatina
Katya Kiasatina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Universitas Islam Negeri Jakarta majoring International Relations

Having interest in International Economics, Social, Politics and Psycology

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Diplomasi Pertahanan Indonesia dan Belanda

17 April 2022   22:16 Diperbarui: 17 April 2022   22:21 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Seperti yang kita ketahui, sebelumnya Belanda merupakan salah satu negara yang menjajah Indonesia paling lama. Oleh karenanya, di masa kini apakah kedua negara tersebut dapat menjalin kebersamaan dari segi pertahanan dan Diplomasinya?

Hans J Morgenthau ia memberikan argumennya mengenai diplomasi, menurut Morgenthau Diplomasi adalah pelaksanaan Politik Luar Negeri serta pembentukannya dari yang paling tinggi hingga rendah serta merupakan cara dimana hubungan negara atau pemerintah satu sama lain resmi terjadi.

Sedangkan pada Sir Earnest Satouw ia berargumen bahwa Diplomasi adalah taktik atau intelejensi sebuah negara dalam melaksanaan hubungan resmi antara pemerintah yang independen dan berdaulat. Dari beberapa argumen ini pengertian dari Diplomasi itu sendiri adalah kegiatan dan Politik luar negeri oleh sebuah negara untuk mempertahankan dan mengembangkan kepentingan negaranya(Sumertha, 2018).

Namun, ketika diplomasi itu gagal terjadi maka hal selanjutnya adalah perang. Hal tersebut diargumenkan oleh filsuf yang berasal dari jendral serta Mayjen pada pasukan Leguin Rusia-Jerman yaitu Carl Von Clausewitz. Dan oleh karenanya negara itu sendiri harus memiliki pertahanan yang kuat untuk menjaga integrasi dan kedaulatan negaranya. (Pandjaitan, 2020)

Untuk mencegah terjadinya perperangan, terdapat sebuah diplomasi pertahanan dimana dalam diplomasi pertahanan ini terdapat aktivitas kerjasama antar dua negara atau lebih berdiplomasi dalam militernya dan semua pemangku kewenangannya atau disebut dengan Stakeholdernya.

Oleh karenanya, yang paling terlihat dari diplomasi ini adalah dilakukan dan dimotori oleh Militer atau TNI yang tujuan awalnya adalah untuk kebijakan politik luar negeri, kebijakan-kebijakan dari segi pertahanan negara serta ikut andil dalam konflik-konflik international.

Tidak hanya itu, pasca perang dingin terjadi diplomasi pertahanan tidak hanya membicarakan mengenai militer saja namun, berbicara mengenai non-militer ataupun nirmiliter.

Oleh karenanya, tidak hanya memikirkan dari segi pertahanan dan keamanan pada masing-masing negara namun juga memikirkan hal-hal lain seperti pada ekonomi, sosial, politik, sumber daya alam dan juga demografi atau kependudukan. Baru-baru ini, Indonesia melakukan sebuah diplomasi terbaru yaitu Diplomasi Total.

Dari Diplomasi Total ini Diplomasi pada pertahanan haruslah secara total, terpadu, terarah serta harus sesuai dengan konteksnya yaitu pertahanan baik secara militer dan non-militer. (Prasetyo & Sugeng berantas, 2016)

Lalu, bagaimana dengan Indonesia yang mulai berdiplomasi dengan negara yang dulu menjajahnya?

Pertama kali Indonesia melakukan Diplomasi Pertahanannya yaitu pasca  17 Agustus 1945 adalah tanggal dimana Indonesia mendeklarasikan dari kemerdekaannya. Walaupun, pasca deklarasi kemerdekaannya indonesia masih mengalami ancaman dari luar salah satunya ketika pada Agresi Militer yang dilakukan oleh belanda. Agresi -- Agresi militer ini menyebabkan beberapa kota dan provinsi di indonesia dan diakui oleh belanda.

Pada April 1946 Indonesia memberikan misi pertamanya yaitu misi diplomatik dimana Indonesia mengirimkan beberapa diplomatnya untuk berunding dengan pihak Sekutu dan juga pada pihak belanda yang tujuannya untuk mempertahankan kedaulatannya dan meminta Sekutu dan Belanda mengakui kedaulatannya pada misi ini disebut sebagai Misi Hooge-Veluwe.

Namun, sayangnya pada misi ini gagal karena belanda hanya mengakui wilayah indonesia di bagian jawa dan madura saja. Dan menimbulkan Agresi militer pada Agustus 1946 dan hal ini beruntut dengan perjanjian Linggarjati dan perjanjian-perjanjian lainnya

Hingga akhirnya sampai pada perjanjian dalam Konfrensi Meja Bundar pada 27 Desember 1949 dimana pada saat itu belanda melakukan penyerahan kedaulatan kemerdekaan pada Indonesia. ( (Tim Penyusun Museum Perumusan Naskah Proklamasi, 2019) Bagaimana dengan diplomasi pertahanan Indonesia dan Belanda pasca kedaulatan Indonesia?

Diplomasi pertahanan pada Indonesia dan Belanda menguat pada tahun 2005 dikarenakan belanda kolega Indonesia semenjak pada tahun 1952. Tidak hanya dari segi militer namun belanda melakukan kerjasama dengan indonesia dari berbagai bidang khususnya pada perekonomian.

Dalam hal diplomasi pertahanan antara Indonesia dan Belanda yaitu dimana terdapat perjanjian pada tahun 2013 yaitu Joint Declaration by the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Netherlands on a Comprehensive Partnership. Dimana pada perjanjian ini terdapat point penting pada pertahanan yaitu pada Political and Security Coorperation (Rendy, 2020).

Selanjutnya kerjasama Diplomasi Pertahanan Indonesia dan Belanda semakin menguat sekitar pada 2014 masing-masing pihak menyetujui sebuah perjanjian yaitu pada Memorandum of Understanding (MoU). Pada tanggal 1 sampai dengan 6 Februari 2014 dan ditandatangani oleh menteri pertahanan Indonesia yaitu Purnomo Yugisyantoro dengan Menteri Kerajaan Belanda yaitu Jeanine Hennis Plasschaert. Penandatanganan MoU ini mencakup kerjasama dari beberapa bidang, yaitu (Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, 2014):

  • Dialog Strategis mengenai isu keamanan regional dan Internasional.
  • Pertukaran kunjungan pejabat pertahanan dari kedua belah pihak atau negara, baik secara militer maupun sipil negara.
  • Kerjasama Materiil Pertahanan meliputi kerjasama produksi, pemeliharaan dan pelatihan personil dan kerjasama pada industri pertahanan
  • Bertukar informasi mengenai pengalaman pada Intelejen, Hukum dan Sejarah Militer, IPTEK,  Penanggulangan Bencana serta keamanan dalam maritim.
  • Memperkuat hubungan antar angkatan bersenjata kedua negara pada bidang pelatihan dan pendidikan, kunjungan kapal, logistik dan perdamaian.
  • Kerjasama Sumber daya manusia pertahanan kedua negara dari pelatihan dan pendidikan.

Dari penandatanganan Memorandum of Understanding menandakan bahwasannya kerjasama dalam segi pertahanan Indonesia, keduanya saling terjalin hubungan yang baik dalam segi kemiliterannya hal ini pun diperkuat ketika pemerintahan belanda dan indonesia saling berpendapat mengenai isu keamanan internasional dan nasional serta proyek kapal TNI Angkatan Laut. Selain iu pemerintahan belanda menawarkan pendidikan militer untuk para Taruna Angkatan Laut untuk mengenyam studi di negeri kincir angin ini, lebih tepatnya pada Akademi pertahanan Negeri Belanda. Sedangkan dalam bidang hukumnya belanda menawarkan pendidikan di Universitas Leiden untuk program Pasca-sarjana bagi para personel pertahanan Republik Indonesia.  

Referensi

Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. (2014, January 7). RI -- Belanda Tandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kerjasama Pertahanan. From https://www.kemhan.go.id/baranahan/2014/01/07/ri-belanda-tandatangani-imemorandum-of-understandingi-mou-tentang-kerjasama-pertahanan.html

Pandjaitan, L. B. (2020, January 15). Teori Clausewitz Tentang Perang. From LuhutPandjaitan.id: https://luhutpandjaitan.id/teori-clausewitz-tentang-perang/

Prasetyo, T. B., & Sugeng berantas. (2016). DIPLOMASI PERTAHANAN SEBAGAI BAGIAN DARI DIPLOMASI. Kemenko Polhukam dan Ditajenad. From https://jurnal.idu.ac.id/index.php/JPBH/article/download/336/211

Rendy, F. (2020). EFEKTIVITAS DIPLOMASI INDONESIA [Studi: Kerjasama Bilateral Indonesia-Belanda Dalam Mencapai Kepentingan Pertahanan Indonesia]. Universitas Sriwijaya : Indralaya

Sumertha, I. G. (2018, April). Diplomasi Militer dlm. Perspektif historis: " Kesadaran akan signifikansi karya Historis TNI guna Mendukung Tugas TNI dlm. Mensinkronkan Gelar Kekuatan TNI dg. Kepentingan Nasional. From Sejarah TNI MIliter Indonesia: http://sejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2018/04/03-MATERI-NARASUMBER.pdf

Tim Penyusun Museum Perumusan Naskah Proklamasi. (2019). Sejarah Perjuangan Diplomasi . Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun