COVAX merupakan mitra kerja sama yang menaruh perhatian utama kepada negara-negara berpenghasilan menengah-rendah yang tidak mampu memproduksi vaksin sendiri secara massal sehingga tercipta keadilan vaksin bagi seluruh negara di dunia. Kerja sama Indonesia dengan COVAX memampukan Indonesia untuk membawa pulang 3,5 juta dosis vaksin pertama.Â
Meski komitmen utama Indonesia dalam melakukan diplomasi vaksin dengan COVAX Facility adalah untuk mengamankan pasokan vaksin domestiknya setelah kelalaian dalam tanggap darurat kasus awal, Â fakta lapangan menunjukkan bahwa komitmen Indonesia lebih besar dari sekedar pasokan vaksin. Melalui Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Indonesia menyatakan sikap bahwa Indonesia mendukung upaya keadilan vaksin.Â
Posisi Indonesia dalam politik luar negerinya  yang mendukung keadilan bagi seluruh negara bukan tanpa dasar karena sejak awal seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia sudah menjunjung tinggi nilai keadilan bagi seluruh bangsa di dunia.Â
"Indonesia continues to call for vaccine equity for all countries, and we advocate this cause in every international forum"Â ucap Retno pada Sabtu (8/5/21). Pernyataan sikap ini membuktikan bahwa Indonesia melalui kerja sama dengan COVAX Facility dengan tegas mendukung segala bentuk upaya pengadaan vaksin termasuk kepada negara-negara berkembang yang kesulitan untuk memperoleh vaksin sehingga tidak muncul anggapan bahwa vaksin untuk isu kesehatan global ini hanya bisa digapai oleh negara-negara super power.Â
Komitmen Indonesia semakin terlihat setelah terpilihnya Indonesia menjadi ketua pelaksana diplomasi vaksin dengan mitra kerjasama COVAX Facility. Tanggung jawab sebagai ketua pelaksana tentunya menjadikan komitmen diplomasi Indonesia semakin besar dan tearah untuk jangka waktu yang panjang.Â
Posisi Indonesia sebagai ketua pelaksana diplomasi vaksin untuk negara-negara berkembang, tentunya menjadikan citra Indonesia dalam politik luar negerinya semakin baik dan positif. Citra Indonesia sendiri sebagai seorang pemimpin dalam beberapa forum memang sudah dikenal secara luas dalam dunia internasional sehingga bukan hal yang baru lagi jika Indonesia terpilih menjadi pemimpin dalam forum diplomasi vaksin ini juga.Â
Komitmen awal Indonesia melakukan diplomasi vaksin dengan mitra kerja sama COVAX Facility, hanyalah untuk memenuhi serta menjaga pasokan vaksin domestik. Namun komitmen yang  awalnya domestik meluas menjadi komitmen internasional dimana Indonesia juga ikut memikirkan kondisi negara-negara lain khususnya negara berkembang dengan pendapatan menengah-rendah. Suksesnya Indonesia memperoleh kepercayaan dunia internasional dalam diplomasi vaksin, semakin memperkuat posisi Indonesia dalam dunia internasional.Â
Pelaksanaan komitmen diplomasi vaksin yang baik menjadikan Indonesia secara tidak langsung membuka peluang untuk memenuhi kepentingan nasional lainnya. Kepentingan nasional yang harus dilakukan dengan cara bekerja sama dengan dunia internasional semakin mudah dilakukan mengingat citra dan posisi Indonesia yang semakin positif setelah kepemimpinan diplomasi vaksin yang berhasil dilakukan. Sehingga tak hanya memenuhi kepentingan nasional pada masa itu, Indonesia juga sudah mengamankan posisi untuk kepentingan nasional yang menjadi dasar kebijakan politik luar negeri di masa mendatang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H