Kasus rasisme lainnya yang sedang marak terjadi adalah Asian Hate. Rasisme ini seperti namanya ditujukan kepada orang-orang Asia yang berada atau menetap di luar wilayah Asia. Salah satu contoh Asian Hate terjadi di Georgia, ketika seorang pemuda kulit putih yang berusia 21 tahun menembak mati delapan wanita keturunan Asia. Menanggapi hal ini banyak masyarakat Amerika keturunan Asia yang merasa terancam dengan keselamatan mereka terutama ketika mereka tahu bahwa alasan terjadinya penembakan tersebut adalah karena ras, agama dan suku atau keturunan yang dimiliki oleh korban.Â
Melihat kasus yang terjadi maka ada banyak faktor yang menyebabkan sulitnya untuk menyelesaikan rasisme di dunia diantaranya adalah secara garis besar kurangnya kesadaran individu mengenai fenomena rasisme. Banyak individu yang selalu beranggapan bahwa rasisme bukanlah sesuatu yang perlu dibawa serius dan hal ini paling sering terjadi di masa pendidikan dasar dan menengah. Hal ini diperburuk dengan orangtua dan juga guru tidak memberikan pengetahuan yang cukup mengenai rasisme itu sendiri karena mereka juga merupakan individu yang tidak terlalu menganggap serius fenomena rasisme di dunia saat ini.Â
Memiliki kesadaran sendiri adalah kunci utama untuk menyelesaikan hal ini namun tampaknya kesadaran individu mengenai rasisme secara khusus tidak terjamah oleh kemajuan cara berpikir sehingga amat sulit untuk memimpikan solusi yang muncul untuk memberantas fenomena ini. Faktor lainnya yang lebih menyakitkan adalah ketika seorang pemimpin yang selayaknya memberikan panduan terbaik kepada masyarakatnya dan ikut serta melaksanakan keamanan dan ketertiban dunia berbalik arah dan menyerang ras tertentu hanya karena memikirkan kepentingan hubungan dengan negara tertentu.Â
Seorang kepala negara tentunya menjadi panutan, dan benar saja ketika kepala negara tersebut memberikan ujaran yang bersifat rasisme masyarakatnya akan bertindak hal yang sama dan bersama-sama menyerang serta menyalahkan ras tertentu akan masalah yang terjadi di dunia seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Lalu dengan banyaknya faktor penghambat untuk menyelesaikan fenomena rasisme, akankah ditemukan solusi ampuh yang bisa menghentikan tindakan pelanggaran HAM ini?Â
Sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat dan hal yang bisa dilakukan hanyalah berharap dan terus berusaha memperjuangkan fakta bahwa kita semua adalah manusia yang memiliki hak sama rata untuk hidup tidak peduli dengan ciri fisik dan latar belakang yang dimiliki. Â
Konsekuensi Rasisme yang Timbul dalam Hubungan Internasional suatu NegaraÂ
Masa kini hubungan internasional suatu negara bukanlah mengenai hubungan suatu negara dengan negara lain namun masyarakat juga sudah mengambil andil dalam hubungan internasional tersebut. Jika dilihat dari ranah masyarakat sebagai aktor hubungan internasional, rasisme yang timbul memberikan konsekuensi berupa ketegangan yang terjadi antara masyarakat internasional. Semuanya kembali bermuara kepada pernyataan atau narasi kontroversial yang diberikan oleh Presiden Amerika Serikat pada masa merebaknya COVID-19. Rasisme mulai bermunculan kepada masyarakat Amerika keturunan Asia dan berlanjut pada kekerasan fisik.Â
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa tingkat kekerasan baik fisik maupun properti yang terjadi kepada masyarakat Amerika keturunan Asia mengalami peningkatan yang signifikan setelah adanya narasi rasis yang diberikan oleh Trump mengenai penyebaran COVID-19. Â
Tak hanya di Amerika Serikat, dampak rasisme ini juga muncul di negara Eropa dengan anggapan bahwa Asia lah yang telah menyebarkan virus ini dengan sengaja dan semua masyarakat Asia perlu mendapatkan intimidasi dan kecaman karena tidak memiliki rasa bersalah dengan tetap tinggal di daerah mereka setelah memberikan pandemi COVID-19. Salah satu kasus rasisme yang terjadi dalam ranah hubungan internasional adalah ketika seorang mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Jerman.Â
Beberapa masyarakat Jerman akan mulai bertanya alasan mahasiswa Indonesia tersebut datang ke negara mereka dan akan berakhir dengan kekerasan fisik yang hanya bisa diterima oleh mahasiswa tersebut. (Warda. 2021) Tentunya hal ini akan mulai merenggangkan hubungan internasional Indonesia-Jerman karena masyarakat Jerman mulai melakukan tindak kekerasan dan intimidasi kepada warga Indonesia yang tentunya akan melanggar hukum keamanan dunia. Hal ini juga akan memberikan citra yang semakin buruk terhadap masyarakat sebagai aktor hubungan internasional dan akan muncul rasa tidak nyaman dan harmonis antara masyarakat Indonesia dan Jerman dalam hubungan masyarakat internasionalÂ
Pada basis negara sebagai aktor hubungan internasional sudah ketara bahwa konsekuensi yang muncul adalah adanya keretakan hubungan antara negara yang berselisih dan munculnya rasa saling mencurigai antar kedua negara tersebut. Seperti yang terjadi antara Amerika Serikat dengan China.Â