Komunikasi merupakan salah satu aspek fundamental dalam kehidupan manusia yang telah mengubah cara berinteraksi dengan individu lainnya, berpikir, bernalar dan memahami bagaimana cara dunia berkerja. Sejak awal peradaban, manusia telah berusaha mencari cara untuk menyampaikan informasi, ide, dan emosi. Dalam konteks ini, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah temuan terbesar dalam sejarah manusia karena komunikasi memiliki peran yang sangat krusial dalam membangun hubungan sosial, menciptakan budaya, dan mendorong kemajuan teknologi yang ada pada saat ini.
1. Pengertian Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih. Pengertian ini mencakup berbagai macam bentuk interaksi, baik verbal maupun nonverbal, yang memungkinkan individu untuk saling memahami, bekerja sama dan berkolaborasi. Dalam pandangan Gerald R. Miller, komunikasi akan terjadi ketika seseorang menyampaikan pesan kepada penerima dengan bertujuan untuk mempengaruhi perilaku atau keputusan si penerima pesan.
 Secara Etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare yang artinya menyampaikan. Sementara dalam Bahasa Inggris, kata komunikasi diambil dari communication, berarti memberi atau menyampaikan informasi. Ada juga yang menyebutkan bahwa istilah komunikasi berasal dari kata communis, berarti sama dalam konteks makna. Dengan begitu, komunikasi berlangsung jika pihak yang terlibat memiliki kesamaan makna mengenai hal atau topik tertentu. Kesimpulannya, pengertian komunikasi secara etimolgis adalah komunikasi yang melibatkan adanya kesamaan makna terhadap sebuah pesan.
Jika etimologis mengkaji asal-usul kata, terminologi lebih membahas dari sudut peristilahan atau batasan definisi istilah. Menurut Ardial menuliskan dalam buku Komunikasi Organisasi (2018), pengertian komunikasi secara terminologis melihat dari sudut pandang istilah dan katanya. Pengertian komunikasi secara terminologis adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita bisa melihat bahwa komunikasi melibatkan setidaknya dua pihak, yakni komunikator dan komunikan. Proses komunikasi dikatakan berhasil jika informasi yang disampaikan dan diterima komunikator bisa dimengerti oleh komunikan.
Secara sederhana, komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Komunikasi sendiri merupakan proses penyampaian informasi atau pesan dari satu orang kepada orang lain melalui sarana atau media tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula. Komunikasi akan mudah dilakukan bergantung pada bagaimana penyampaian komunikator kepada komunikan yang dituju. Mengapa komunikasi berperan penting dan bagaimana perkembangannya bisa menjadi seperti saat ini? Simak baik-baik pada penjelasan Sejarah dan Perkembangan Komunikasi di bawah ini.
2. Sejarah dan Perkembangan Komunikasi
 Sejak zaman prasejarah, manusia telah menggunakan berbagai cara untuk berkomunikasi. Awalnya, komunikasi dilakukan melalui isyarat dan gambar di dinding gua. Seiring berjalannya waktu, penemuan tulisan menjadi langkah terbesar dalam sejarah komunikasi. Tulisan memungkinkan penyampaian informasi yang lebih kompleks dan dapat disimpan untuk generasi yang akan datang.
Dengan perkembangan teknologi, metode komunikasi semakin bervariasi. Dari surat-menyurat menggunakan pos hingga penggunaan telepon dan internet, setiap inovasi membawa dampak signifikan terhadap cara kita berinteraksi. Era digital saat ini telah memperkenalkan media sosial dan aplikasi pesan instan yang memungkinkan komunikasi instan di seluruh dunia.
Menurut Yasir dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi: Sebuah Pendekatan Kritis dan Komprehensif (2020), perkembangan ilmu komunikasi bisa ditelusuri sejak peradaban Yunani Kuno, tepatnya beberapa ratus tahun sebelum masehi. Saat itu, istilah komunikasi belum dikenal masyarakat Yunani Kuno, karena istilah retorika masih digunakan. Pada periode ini, Aristoteles sangat berperan besar dalam menciptakan upaya pengkajian yang sistematis terhadap retorika.