Kalau aku tutup mataku untuk selamanya nanti,
apakah aku dirindukan oleh musuhku,
apakah aku cukup tangguh melawan arus demi sebuah keyakinan?
apakah aku cukup hebat untuk tetap diakui lawan-lawanku?
Hidupku yang kujalani ini, harusnya aku lebih bijak dan berani.
melepaskan kenyamanan yang merengkuhku dan berjalan dalam bahaya
demi satu cita-cita dan cinta untuk sesama,
mahluk yang kusebut manusia..Harusnya lebih berani!
Aku pikir lagi apa yang aku perjuangkan dalam hidup ini,
kekuasaan, kesuksesan, kebahagiaan, mungkin juga cinta.
tapi apakah nanti ketika aku menutup mataku semua itu berarti?
ataukah Sang Hakim hanya akan bertanya, apakah aku ini orang benar?
dan layak menerima firdaus sebagai tempat perhentianku?