Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengeras Suara

29 November 2023   08:37 Diperbarui: 22 Desember 2023   10:36 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boleh saja kita melakukan hal   yang menyenangkan sehingga memberikan rasa nyaman pada diri sendiri. Kita punya hak untuk itu.

Namun, ketika kita melakukan hal yang menyenangkan untuk diri sendiri, tetap perlu yang bernama empati. Bukan takpeduli. Bahwa apa yang kita lakukan tidak menimbulkan ketaktenangan bagi orang lain. 

Ada orang  yang selalu menggunakan pengeras suara  agar suara terdengar jelas  dari telepon pintarnya. Suara yang terdengar jadi sangat  mengganggu. 

Selain itu lagu atau acara yang ia setel--tentu saja yang  sangat ia suka--orang lain juga belum tentu suka. 

Mungkin ia senang mendengar dengan suara keras agar jelas. Ada juga yang menduga mungkin pendengarannya agak kurang. 

Oleh sebab itu tak jarang juga dengan menggunakan pengeras suara  kecil yang dibawa-bawa.

Apakah bisa menjadikan sebagai alasan yang tepat? 

Sebenarnya kalau memang pendengaran bermasalah atau suka menikmati lagu dengan suara keras ada solusi. Bisa menggunakan perangkat atau penyuara telinga.  Bisa juga dengan perangkat atau penyuara jemala.  

Bukankah dengan demikian bisa mendengar dengan suara sekeras-kerasnya sampai puas tanpa mengganggu orang di sekitar.?

Manusia dasarnya memang egois. Namun, tentu tidak elok menjadikan sebagai pembenaran demi kesenangan diri tak masalah mengganggu ketenangan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun