Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelas

16 Januari 2023   13:23 Diperbarui: 16 Januari 2023   13:27 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dari Canva 

Cemburu pada Waktu

Pada waktu yang berlalu aku cemburu karena demikian banyak kebaikan yang terbang bagai debu 

Mengenal Diri 

Adakah yang lebih berarti dari  hidup dan mati  daripada mengenal diri yang sejati?

Nyali 

Memuji orang yang membenci perlu nyali, bila bisa melakukan itulah keberanian sejati 

Dendam 

Manakala ada yang menindas takbisa marah, malah menyimpan dendam sebagai bara; sungguh celaka 

Cinta Air Mata

Anakku menangis karena tak dapat yang ia pinta; air mataku pun mengalir sebagai cinta; dalam diam aku berdoa; rela menukar nyawa agar yang ia pinta menjadi nyata 

Rahasia 

Akan kupegang kepercayaan, tak akan aku membisikkan pada rumput yang bergoyang sekalipun, karena takut akan mengabarkan pada semilir angin malam.

Kata Berjiwa 

Kata-kata sejatinya tak bernyawa,  tetapi setiap penulis dapat menitipkan jiwa padanya agar dapat menggugah rasa 

Tangis Optimis 

Pada hujan aku menitipkan tangis , setelah hujan reda hadir pelangi aku menitipkan rasa optimis 

Kemiskinan

Tidak apa-apa hidup dalam kemiskinan, yang lebih penting setia pada keimanan; kemiskinan bisa jadi adalah ujian agar bertumbuh kerohanian 

Pintar  Omongan

Orang-orang berpikir agar tampak pintar mesti banyak omong, tetapi apa yang diomongkan jadi kosong

Rasa Manusia

Manakala manusia tak memelihara rasa, lama-lama bisa kehilangan rasa manusia 

@inspirasipuisi, 08 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun