Kembali ke soal ketagihan dan kealamian. Apa bedanya? Ketagihan berbau negatif, sedangkan kealamian berbau positif.
Saking terlalu tipis bedanya, sehingga saya tidak bisa memastikan saya berada pada kondisi yang mana. Jadi, buat saya jawaban yang cerdas adalah tidak tahu.Â
Yang saya tahu pasti melalui Kompasiana telah menjalin persahabatan dengan sesama penulis. Bahkan yang sudah lama tidak menulis di Kompasiana pun masih tetap saling berkomunikasi secara rutin.
Bertemu Pak JokowiÂ
Yang pasti kali ini saya hendak memberi tahu buah manis dari  menulis di Kompasiana saya bisa mengenal begitu banyak orang. Dari orang biasa sampai yang luar biasa. Dari yang tinggal di dalam dan luar negeri. Bisa bertemu pula dengan mereka.
Tentu yang paling istimewa sebagai kompasianer adalah ketika tahun 2015 mendapat undangan ke Istana oleh Presiden Jokowi untuk makan siang. Tentu menghadirkan rasa bangga. Karena tidak setiap orang memiliki kesempatan ini.
Selain itu masih ada tokoh lain.
Seperti Pak Ahok bertemu dua kali dalam kapasitas sebagai wakil gubernur dan ketika naik jadi gubernur. Pak Ridwan Kamil, Pak Jusuf Kalla, dan Pak Anies Baswedan. Masih ada beberapa yang lupa.
Keistimewaan mendapat undangan ke istana boleh jadi karena kala itu aktif menulis tentang kiprah Pak Jokowi sejak jadi Gubernur DKI Jakarta. Lalu lanjut ketika naik menjadi presiden. Padahal sebelumnya bersama dengan beberapa kompasianer justru menjadi pendukung Pak Prabowo untuk jadi presiden pada 2014.
Bisa diundang ke istana oleh presiden tentu sesuatu yang tak pernah terbayangkan. Mimpi pun belum kesampaian. Yang istimewa lagi menjelang akhir acara, dalam hal ini saya juga yakin semua yang hadir pun tak berpikir kejadian ini.
Apa itu?