Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kompasiana, Presiden Jokowi, dan Omong Kosong

4 November 2022   16:06 Diperbarui: 4 November 2022   16:14 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke soal ketagihan dan kealamian. Apa bedanya? Ketagihan berbau negatif, sedangkan kealamian berbau positif.

Saking terlalu tipis bedanya, sehingga saya tidak bisa memastikan saya berada pada kondisi yang mana. Jadi, buat saya jawaban yang cerdas adalah tidak tahu. 

Yang saya tahu pasti melalui Kompasiana telah menjalin persahabatan dengan sesama penulis. Bahkan yang sudah lama tidak menulis di Kompasiana pun masih tetap saling berkomunikasi secara rutin.

Bertemu Pak Jokowi 

Yang pasti kali ini saya hendak memberi tahu buah manis dari  menulis di Kompasiana saya bisa mengenal begitu banyak orang. Dari orang biasa sampai yang luar biasa. Dari yang tinggal di dalam dan luar negeri. Bisa bertemu pula dengan mereka.

Tentu yang paling istimewa sebagai kompasianer adalah ketika tahun 2015 mendapat undangan ke Istana oleh Presiden Jokowi untuk makan siang. Tentu menghadirkan rasa bangga. Karena tidak setiap orang memiliki kesempatan ini.

Selain itu masih ada tokoh lain.

Seperti Pak Ahok bertemu dua kali dalam kapasitas sebagai wakil gubernur dan ketika naik jadi gubernur. Pak Ridwan Kamil, Pak Jusuf Kalla, dan Pak Anies Baswedan. Masih ada beberapa yang lupa.

Keistimewaan mendapat undangan ke istana boleh jadi karena kala itu aktif menulis tentang kiprah Pak Jokowi sejak jadi Gubernur DKI Jakarta. Lalu lanjut ketika naik menjadi presiden. Padahal sebelumnya bersama dengan beberapa kompasianer justru menjadi pendukung Pak Prabowo untuk jadi presiden pada 2014.

Bisa diundang ke istana oleh presiden tentu sesuatu yang tak pernah terbayangkan. Mimpi pun belum kesampaian. Yang istimewa lagi menjelang akhir acara, dalam hal ini saya juga yakin semua yang hadir pun tak berpikir kejadian ini.

Apa itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun