Jadi, apa yang disuguhkan dalam  buku ini adalah bukan omong kosong.
Untuk menebus rasa penasaran yang ada tentu saja kita harus memiliki buku ini. Dalam kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi setelah membaca buku yang diberikan oleh Bu Celestine.
Yuk, markimak. Mari kita simak.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di lobi hotel pasti kita akan mendapatkan sambutan penuh dengan senyuman. Pasti kita tidak akan bertemu  para pelayan hotel dengan muka yang cemberut atau mukanya masam. Apalagi marah-marah.
Kenapa?
Senyum. Dalam hal ini tentu adalah senyum yang tulus. Senyum yang berasal dari hati. Bagi  hotel setiap tamu adalah bak raja yang harus mendapat pelayanan yang istimewa.
Bila perlu untuk urusan ini mesti berlatih dengan khusus dan tulus.
Tentu saja untuk urusan pelayanan yang terbaik bukan dalam urusan senyuman saja. Masih banyak hal yang akan diperoleh oleh para tamu yang menginap.
Apa saja yang perlu diperhatikan oleh pengelola hotel, agar para tamu mendapat pelayanan yang terbaik dan merasa nyaman ketika menginap selain hanya menyuguhkan senyuman?
Jangan khawatir, apabila kita bersedia membaca buku ini, maka kita akan mendapatkan jawabannya yang sangat bermanfaat.
Jiwa seorang  hospitality adalah melayani. Setiap tamu adalah istimewa karena diharapkan kelak  akan menjadi pelanggan setia. Istilahnya apa yang ditabur, itu yang akan dituai.