Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omong Kosong Kehilangan

14 Juni 2022   07:26 Diperbarui: 14 Juni 2022   09:03 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saya sangat bersyukur. Kalau sampai hilang   hancur hati saya karena harus mengganti uang tersebut.

Inilah yang dikatakan kalau memang sudah milik tak akan ke mana-mana.

Sebaliknya kalau bukan milik ada saja jalan untuk kehilangan. Karena pernah juga tertinggal HP. Tertinggal di meja, 10 menit balik lagi sudah tidak ada.

Sekali lagi kalau bukan miliki di dalam kantong saja bisa hilang.

Akhirnya saya sampai pada pemikiran bahwa kehilangan uang itu hanyalah kehilangan sebagian kecil rezeki. Namun, bila saat kehilangan masih bisa menerima dan tetap bersyukur inilah rezeki sepenuhnya. 

Saat kehilangan sesuatu tidak kehilangan semangat dan akal sehat, bukankah juga merupakan rezeki terbesar?

Kehilangan sesuatu mungkin karena suatu kesalahan, tetapi jangan sampai terjadi lagi kesalahan berikutnya dengan saling menyalahkan. Jangan sampai juga kehilangan menjadi omong kosong.

Tidak juga sekadar pasrah sambil berharap ada gantinya yang lebih besar, tetapi ada usaha dan mencari solusi.

@cermindiri, 14 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun