Menurutnya minyak goreng kelapa sawit apabila dipanaskan sampai suhu di atas 100 derajat celsius itu sudah tidak bagus. Apalagi digunakan sampai lebih dari dua kali, bisa menyebabkan kanker.Â
Masalahnya, kita lebih mau merasakan enaknya gorengan pada saat ini. Sementara kalau  kena kanker pun itu  nanti. Jadi itu biar  urusan nanti. Buat apa dipikirkan saat ini?Â
Prinsip hidup kita lebih baik bagaimana nanti daripada  nanti bagaimana. Bukan begitu? Tidak usah pakai angkat tangan buat pengakuan. Cukup dalam hati saja jawabnya.Â
Andai saja kita punya prinsip hidup meminjam setiap kondisi yang tidak baik untuk berubah menjadi baik pasti akan bersyukur dengan kelangkaan atau tingginya harga minyak goreng saat ini.Â
Kenapa bisa begitu?Â
Ya, karena dengan kondisi ini kita punya pilihan yang lebih baik untuk berhenti atau paling tidak mengurangi makan segala jenis gorengan. Keuntungannya selain menjadi lebih sehat bisa hemat pula.Â
Mestinya kalau  bisa ada keuntungan semuanya tertarik dan mau.Â
Masalahnya kalau keuntungan dalam hal tidak makan gorengan sulit ada yang mau. Kenapa ya? Padahal momen yang sangat tepat dan berharga.Â
Karena kenikmatan lidah lebih menggoda.Â
Bicara soal meminjam keadaan yang tidak baik, agar kita bisa berubah menjadi lebih baik termasuk dalam kondisi pandemi yang masih kita rasakan saat ini.Â
Seperti kita tahu saat terjadinya penyebaran Covid-19 di seluruh dunia sangat memaksakan kita untuk disiplin untuk taat protokol kesehatan (prokes). Tentu saja juga menjaga kesehatan tubuh dengan makanan yang sehat.Â