Apa yang menarik dari buku "Hotelier's Story: Pernak-pernik Dunia Hospitality" karya CL Patterson?Â
Bacalah, maka baru Anda akan menemukan apa yang menarik dari isi buku ini. Bukan janji bukan promosi, tetapi mengatakan apa adanya.Â
Ibarat makan buah anggur, Anda harus mengunyah sendiri  baru bisa tahu  sensasi rasa yang ada. Bukan orang lain yang menceritakan rasanya.Â
Saat saya diminta memberikan testimoni oleh penulis yang biasa saya panggil Bu Celestine, tidak terpikir apa yang harus saya tulis. Namun, spontanitas sudah muncul apa yang harus saya katakan.Â
Karena selama ini saya sudah banyak membaca tulisan beliau di Kompasiana dengan nama akun Patter. Ibarat kata sudah menjadi pembaca setia. Karena tulisan beliau memang enak dibaca dan menggoda sampai titik terakhir. Oleh sebab itu sedikit  banyak sudah paham tentang isi tulisan beliau.Â
Sebenarnya setelah sering membaca tulisan beliau, saya sudah sempat berpikir tulisan-tulisan beliau memang layak untuk segera dibukukan. Saya yakin pasti akan ada penerbit yang tertarik. Karena isi tulisan beliau memang hal yang spesial.
Dalam hal ini bukan menerbitkan sendiri dengan biaya sendiri lantas beli sendiri. Tentu kurang seru dan menantang.Â
Benar saja suatu malam beliau mengabarkan  bukunya akan segera terbit. Saya ikut bergembira. Yang tidak terpikir beliau meminta saya untuk memberikan testimoni. Tentu saja saya terima dengan sukacita. Kapan ada kesempatan lagi?Â
Sedikit mengejutkan, tidak memerlukan waktu lama saya sudah menerima kiriman buku "Hotelier's Story: Pernak-pernik Dunia Hospitality" dari Yogyakarta. Sebuah buku cantik dengan ketebalan 256 halaman ukuran 14 X 20 cm  berisi 41 artikel.Â
Buku dengan tampilan menarik dan segera ingin menjamahnya. Lalu dengan nafsu saya membuka lembar demi lembar. Sekadar mengamati dahulu. Lalu muncul pikiran, kapan tulisan saya juga jadi buku. Terutama tulisan edisi omong kosong.Â
Sebuah buku yang ditulis oleh orang yang mengerti dunianya tentu akan sangat menarik dan menjiwai. Karena murni pengalaman sendiri, bukan hasil dari mengamati. Apalagi dari hasil membaca buku pengalaman orang lain.Â
Kurang lebih selama tiga dekade bergelut di dunia hospitality, siapa yang meragukan pemahaman Bu Celestine dengan perjalanan kariernya yang panjang ini?Â
Segala pernak-pernik dunia hospitality pasti beliau paham sampai mendalam dengan pengalaman yang panjang di berbagai hotel berbintang.
Bukan hanya pengalaman panjang yang menarik, tetapi cara penulisan juga sangat menarik dan ringan. Ibarat makan cemilan yang bikin nagih. Ingin terus mengunyah sambil korek-korek isinya yang sudah kosong. Lalu menjilat-jilat sisa yang masih menempel di tangan.Â
Sebelum membaca tulisan-tulisan Bu Celestine tentang dunia hospitality, pemahaman saya hanya urusan menginap atau tempat mengadakan pertemuan. Ternyata dunia hospitality bukan hanya itu.Â
Dalam dunia hospitality pun bukan hanya masalah urusan kerja secara teknis, tetapi juga ada hubungan dengan sisi kemanusiaan sesama rekan kerja. Bu Celestine akan membagikan dalam buku ini dengan cara yang memikat.Â
Banyak pengalaman dibagikan Bu Celestine. Misalnya menyambut tamu kehormatan yakni kedatangan presiden di halaman 86. Tentu dilakukan dengan cara yag khusus.Â
Ada juga kedatangan tamu dengan penampilan perlente yang ternyata maling di halaman 185. Tentu yang ini tidak dengan acara sambutan. Bila perlu malah dengan sambitan.
Ada juga bahasan khusus tentang level hotel tertinggi secara resmi yang hanya sampai bintang lima dengan pelayanan terbaik. Ternyata kemudian muncul hotel-hotel dengan pelayanan lebih spesial lagi, maka muncul istilah hotel bintang 7.Â
Bu Celestine akan membahasnya dengan jelas pada halaman 235, sehingga pembaca menjadi lebih paham dengan urusan bintang ini. Jadi, tidak perlu bingung lagi sampai minum bintang 7.
Setelah membaca buku ini pasti akan muncul banyak pemahaman baru. Bukan itu saja. Tentu ada pembelajaran berharga untuk bekal kehidupan melalui berbagai kisah dunia hospitality dalam buku ini. Bu Celestine akan membagikan dengan tuntas.Â
Jadi, tunggu apa lagi? Mari ikut membaca. Apalagi bagi pecinta buku yang masih merindukan aroma kertas yang khas. Ada sensasi tersendiri tentunya.
Salam, 28 November 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H