Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Habis Pedih, Wajah Berseri

11 November 2021   21:15 Diperbarui: 11 November 2021   21:22 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari postwrap 

Yang agak melegakan adalah selama Bapak sakit, kami lima bersaudara bergantian menjaga, walaupun masing-masing punya kesibukan sendiri. Semua bisa berjalan dengan saling pengertian dan pengaturan yang baik. Bukan hitung-hitungan. 

Ternyata urusan sakit tahun  ini memang menjadi bagian hidup orang di sekitar saya. 

Anak yang bungsu terpapar Covid-19, lalu menyusul kakaknya. Kemudian keponakan yang papanya yang sudah meninggalkan dunia ini  juga terpapar. 

Menyusul kemudian mertua lelaki juga mengalami kritis karena penyakit kronis malah divonis kena Covid-19. Terbukti setelah melakukan PCR hasilnya negatif. 

Istri yang sedang berada di Lampung yang tadinya dilarang pulang agar tidak sampai terpapar, karena anak-anak terpapar Covid-19, akhirnya malah ikut terpapar dari kakaknya yang tidak ketahuan sudah positif. 

Lengkap  sudah, anak dan istri terpapar. Beruntung saya masih bisa kuat atau menguatkan diri agar jangan sampai terkena pula. 

Kondisi waktu itu boleh dibilang sangat dilema. Rumah sakit  penuh. Dirawat di rumah takut ada apa-apa. Sebaliknya mau dirawat di rumah sakit takut penanganan tidak maksimal. 

Terutama istri, kondisi yang agak mengkhawatirkan karena ada penyakit lain. Misalnya ginjal dan juga asam lambung. Tidak boleh sembarangan minum obat. Sembarang minum obat langsung muntah. 

Saat itu benar-benar sangat dilema untuk memilih tetap isolasi mandiri atau harus rawat inap di rumah sakit. 

Pilihannya tetap isolasi mandiri dengan membeli obat-obatan sendiri. 

Sekali lagi, semua beban berat dan rasa khawatir dapat dilalui. Sekarang semuanya sudah vaksinasi dua kali. Semua dalam kondisi sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun