Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya Bertobat

8 November 2021   01:03 Diperbarui: 8 November 2021   01:22 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kompasiana.com

Setelah hadir tanya dan ketakpastian, akhirnya  datang kabar gembira sehingga ada rasa lega dan bahagia.

Ada apa gerangan? 

Sebagai penulis di Kompasiana atau kompasianer, apa yang paling ditunggi ketika memasuki bulan Oktober atau November setiap tahunnya? 

Ya, betul. Selamat. Kompasianival. 

Akhirnya kabar gembira itu mamng datang juga. Kompasianival  akan  tetap hadir  kembali dengan rangkaian  puncaknya pada 27 November 2021. Semua kompasianer pasti menyambut dengan sukacita. 

Sejatinya Kompasianival adalah ajang temu para kompasianer dari berbagai daerah bahkan dari  luar negeri menjelang setiap akhir tahun. 

Namun, kini menjadi kerinduan yang tertunda karena ada pandemi sehingga pada 2020 pesta akbar ini hanya melalui virtual. Apa boleh buat? 

Tak dipungkiri salah satu rangkaian acara yang paling menarik, ditunggu-tunggu, dan mendebarkan adalah ajang Kompasiana Awards. Sebuah penghargaan untuk kompasianer dalam berbagai kategori. Silakan cek di sini. 

Siapa yang tidak ingin menjadi bagian dari acara ini? 

Ya, benar. Semua kompasianer pasti mangut-mangut, taksabar menunggu datangnya hari  pengumuman. 

Karena selain berharap akan menjadi salah satu nomine dan akhirnya jadi pemenang, setiap kompasianer pun memiliki kesempatan menominasikan jagoannya. Baik kompasianer lain maupun diri sendiri. Asyik. 

Bukan omong kosong menominasikan  diri sendiri karena merasa pantas pasti akan menjadi godaan yang mudah melewati. Yang berat itu untuk menominasikan kompasianer lain. Pasti sangat membingungkan dan ada dilema tersendiri. Terlalu banyak pilihan dan layak. 

Oleh sebab itu sejak awal ada ajang ini--kalau tidak salah ingat pada 2011--di FX Plaza di sekitar Senayan. Saya termasuk yang selalu menominasikan diri sendiri. Hanya pernah dua atau tiga kali absen berpartisipasi. 

Apakah menominasikan diri sendiri sebagai peraih Kompasiana Awards termasuk dosa? Tentu saja tidak, karena Kompasiana sebagai panitia tidak melarang. Bahkan membolehkan. 

Jadi, sah-sah saja menominasikan nama sendiri sebagai nomine. Siapa pun berhak menjadi pemenang di ajang ini melalui usaha dan doa. Termasuk saya tentunya.

Setelah 2011 dan 2012 masuk nomine dan gagal total, kecewa tentu saja. Apalagi ada perasaan merasa layak. Setelah itu hanya angin lalu bagai jadi debu. Karena itu sempat menghilang sekian lama dengan kesibukan lain. 

Sampai 2020 ibarat bangkit dari kubur dengan masuk nomine kembali. Sedikit mengejutkan  sebenarnya. Apalagi masuk kategori "Best in Fiction", padahal saya sendiri menominasikan masuk "Best in Specific Interest". Takmungkin menolak, kan? 

Ternyata memang sudah waktu dan jodoh. Akhirnya kali ini tidak melengkapi kegagalan sebelumnya menjadi tiga kali tentu menuai rasa syukur. Tuntas sudah rasa penasaran yang ada. Ibarat utang yang ada terbayar lunas. 

Kemudian sempat berpikir untuk bertobat. Ada dosa apa gerangan? 

Saya ingin bertobat pada ajang Kompasiana Awards 2021 tidak akan menominasikan diri sendiri  lagi. Apalagi masih  banyak kompasianer yang lebih layak. Saking banyaknya sampai bingung untuk memilih yang mana. Saya kira sampai  perlu bersemedi. 

Oleh sebab itu sampai saat ini masih belum memilih, walaupun nama-nama sudah memenuhi kepala. Ada nama ..., ..., ..., dan.... Yang jelas nama Katedrarajawen takada. 

Kalau sampai jadi pemenang lagi memang rezekinya. Mau apalagi? 

Acap kali memang berat untuk melepaskan memilih dan memberikan kesempatan kepada yang lain di kala diri pun merasa pantas. Bahkan tatkala diri taklayak pun sampai perlu memaksakan diri agar pantas.

Dalam setiap ajang memang selalu saja muncul rasa ketakpuasan. Kenyataan memang setiap hal tidak bisa memuaskan semua orang. 

Namun, untuk ajang Kompasiana Awards 2020 sepertinya cukup memuaskan  semua pihak. Boleh dibilang semua yang menjadi pemenang masih tetap aktif menulis. 

Hal yang sebelumnya ada yang menjadi semacam sindiran bahwa pemenang Kompasiana Awards akan menghilang dan tak menulis lagi. Ternyata semua hanya kebetulan saja. 

Kita harapkan pada ajang tahun ini semua berjalan lancar, sukacita, dalam kebersamaan. Apalagi dengan pertobatan saya ini. 

Salam 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun