Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasiana dan Omong Kosong 13

23 Oktober 2021   14:18 Diperbarui: 23 Oktober 2021   14:22 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar:twibbonize.com/13thkompasiana

Angka 13 membawa kesialan. Percaya tidak percaya, tetap ada yang percaya dan ada yang tidak. Menjadi kepercayaan tersendiri dan ada yang tidak peduli. 

Benar tidak benar, tetap ada benar dan tidaknya. Menganggap tidak benar, tetapi benar terjadi. 

Misi ketiga ke  bulan Apollo 13 harus mengalami kepahitan pada 1970. Karena gagal mendarat di bulan dan harus kembali ke bumi. Ini semakin menguatkan keyakinan bagi yang percaya angka 13 sebagai angka sial. 

Sebaiknya, Nokia, merek telepon genggam dari Finlandia yang pernah menjadi fenomena yang sangat anti memakai angka 4 apalagi 13 dalam seri produknya, tetap saja mengalami kegagalan. Tak kuasa bersaing dengan merek lainnya. 

Soal mitos angka 13 ini pasti banyak sekali bertebaran di mana-mana. Urusan mau percaya atau tidak kembali kepada pemikiran dan akal sehat masing-masing. 

Angka 13 bila dijumlahkan akan menjadi 4. Ini adalah angka sial karena dalam bahasa China artinya mati. Namun, kalau digabung akan berubah menjadi angka 8. Ini jadi angka hoki.  Semua kembali ke soal sudut pandang saja. 

Tanggal 22 Oktober 2021 merupakan hari ulang tahun ke-13 Kompasiana. Ternyata Pengelola Kompasiana tetap merayakan dengan memasang angka 13. Tidak berusaha menghindari kesialan dengan langsung  jadi ulang tahun ke-14 misalnya. 

Namun, percaya tidak percaya, bertepatan dengan ultah ke-13 ini membawa "kesialan" tersendiri bagi kompasianer. 

Ada apa gerangan? K-Reward yang diharap tidak ada kabar beritanya. Bahkan sampai waktu yang seharusnya dana sudah dikirim tidak ada penjelasan. Akibatnya hati jadi gelisah sampai terbawa mimpi. Silakan bikin pengakuan di komentar --biar tak dianggap hoaks. 

Ini kesialan bukan? Padahal sudah ditunggu buat mengisi kuota atau untuk membeli paket premium agar tidak kebanjiran iklan. Eh, tak muncul juga. 

Sebenarnya bukan sekadar pada angka yang tertera, tetapi sekian lama tidak ada berita sehingga menghadirkan tanya, curiga, dan canda. 

Angka 13 bukan sial saja. Lebih sial lagi kalau terjadi penundaan tanpa batas waktu karena mesin hitung mengalami kerusakan. Bayangkan kalau harus menghitung pakai sempoa. Bisa sampai tahun berapa? 

Nah, ini kabar candanya. Toh, sekian lama menulis  tiada yang namanya K-Reward tetap menulis dengan semangat empat lima. Zaman Internet masih mahal pula. 

Kompasiana, blog kita bersama ini  bisa sampai angka 13 tentu bukan perjalanan yang mudah. Seperti kita tahu persaingan dan tantangan untuk terus berkembang tidak sedikit mengalami kendala.

Blogdetik, blog pertama tempat saya menulis sudah tiada lagi. Oleh sebab itu, Kompasiana bisa melalui waktu sampai 13 tahun tentu ada orang-orang yang mau bekerja keras dan cerdas di belakangnya. Termasuk ada penulis-penulis cerdas tentunya. 

Bisa jadi angka 13 adalah awal perubahan dari zamannya kolonial--kompasianer angkatan tua--beralih ke kompasianer milenial antara tentang usia 18 sampai 25.

Tentu saja dengan banyaknya kompasianer berusia muda pasti perjalanan  Kompasiana akan semakin kencang melaju. Lebih banyak ide segar, kreativitas, dan inovatif dalam berkarya. 

Hidup memang tak dapat menghindari perubahan. Mau tak mau harus mau mengikuti, tetapi juga jangan hanya sekedar mengikuti arus. 

Setiap zaman harus ada yang berani tampil berbeda. Berani melawan arus. Alangkah monoton bila semua harus sama. Dalam hal ini semua menulis hal yang sama di Kompasiana dengan sudut pandang yang sama. Celaka. Di mana pun yang namanya keseimbangan perlu ada. 

Jadi, dalam ulang tahun ke-13 ini bukanlah akhir perjalanan dari sebuah blog (keroyokan), tetapi awal dari perjalanan setelah melakukan berbagai evaluasi. 

Tentu saja kita berharap Kompasiana akan terus melakukan perbaikan dan kebaikan  demi hasil yang lebih baik dan memuaskan bagi semua penghuninya. 

Memang tidak ada yang sempurna dalam  dalam setiap hal, tetapi berusaha menyempurnakan yang sudah berjalan adalah keharusan. Inilah sebuah tantangan untuk terus bertahan bila tak hendak ditelan zaman. 

Bukan hanya berlaku untuk pengelola Kompasiana, tetapi kita yang menjadi bagian sebagai penulis untuk terus melangkah menggapai tujuan yang ada dalam niat. 

Bisa jadi memang ada yang ketiban sial gara-gara angka 13, tetapi kita tidak tahu ternyata masih jauh lebih banyak yang mendapat hoki. 

Selamat Ulang Tahun Ke-13 Kompasiana, Semoga menjadi ladang menebar kebajikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun