Teori pengelolaan uang setinggi apapun ilmunya  tak akan ada berguna. Omong kosong, bila uang yang mau dikelola tidak ada atau sangat pas sekali. Apa yang mau dikelola?Â
Seperti yang Pak Irwan Rinaldi Sikumbang bahas dalam artikel "Mereka Terpaksa Puasa di Tanggal Tua, Teori Mengelola Uang Masih Berguna?"
Apakah kita tahu bahwa masih ada  banyak pekerja yang bergaji jauh di bawah standar yang telah ditetapkan pemerintah?Â
Ada yang bahkan bekerja harian hanya mendapat upah Rp50.000. Saya tulis dengan jelas, lima puluh ribu rupiah.Â
Mungkin ada yang bertanya, kenapa mau? Terpaksa. Tidak ada keahlian apa-apa. Istilahnya daripada menganggur. Memang cari kerja gampang dengan pendidikan rendah?
Oleh sebab itu saya bilang, banyak orang yang gagal mengelola keuangan bukan takbisa mengelola, tetapi karena yang mau dikelola tidak ada lagi setelah terima gaji.Â
Hidup sudah seminimalis  mungkin. Ikat pinggang sudah sekencang-kencangnya. Sedikit kencang lagi, mungkin takbisa bernapas alias mati.Â
Sewa kontrak yang sebulan hanya tiga ratus ribu rupiah. Itu juga kamar mandi  di luar. Yang penting  bisa terhindar dari panas matahari dan dingin dari angin di malam hari.  Apa masih tidak hemat?Â
Masih ada yang lebih murah?Â
Sebenarnya ada, mungkin seratus ribu rupiah saja. Kamar mandi di dalam tidurnya di luar. Mungkin bisa lebih hemat. Namun, mana tega dengan istri dan anak?Â
Karena kita belum mengalami jadi mudah berteori. Saya berbicara sesuai dengan apa yang terjadi.Â