Anak sendiri  bisa dengan mudah mau membantu orang, bapaknya sendiri cuma bisa bangga. Bukannya ikut membantu. Kenapa tidak malu?Â
Begini. Sebenarnya mau menjelaskan, tetapi nanti paling dianggap sebagai pembelaan diri. Tak usahlah. Tahan diri  lagi. Lebih baik buat introspeksi diri dan sebagai pembelajaran.Â
Markimak. Mari kita simak.Â
Apakah itu?Â
Berbuat baik itu jangan banyak pertimbangan.
Jadilah yang pertama.Â
Spontanitas dalam berbuat baik.Â
Perbuatan baik orang lain bukan hanya jadi omongan.Â
Kalau dipikir-pikir selama ini kita hendak berbuat baik itu terlalu banyak pikir. Setelah pikir ini dan itu malah tidak jadi melakukan. Momentumnya sudah lewat. Eh malah bersyukur.Â
Bisa juga karena terlalu banyak pertimbangan akhirnya orang lain yang membantu lebih dahulu. Hilanglah kesempatan baik di depan mata jadi orang baik, malah tidak menyesal.Â
Sejatinya jadilah orang pertama menolong seseorang yang 0k membutuhkan. Bukan malah membuang kesempatan dengan melihat kiri kanan menunggu giliran paling belakang. Jadi ingat diri sendiri.Â