Hal ini terlihat jelas  saat menjelang perpisahan. Wajah mereka yang tadinya ceria segera berubah jadi muram, bahkan ada yang matanya berkaca-kaca. Terlalu berat nian perpisahan ini. Ada pula yang tangannya saling berpegang erat seakan tak hendak berpisah. Ada yang saling berpelukan. Seakan hendak mengatakan jangan tinggalkan kami. Ayo kita bermain lagi dan lagi.Â
Saya perhatikan semua momen yang ada dengan seksama. Mencatat dalam prasasti jiwa. Diam-diam di pojok hati saya menyimpan kesan yang membahagiakan ini sambil menyeka air mata. Membayangkan betapa indah dan bahagianya bila dunia kecil yang ada di depan mata terwujud dalam dunia secara keseluruhan.Â
Kala perbedaan nyata yang ada di depan mata berubah dalam persamaan untuk berbagi dan peduli saling mengasihi. Merangkul perbedaan yang ada dalam persamaan visi dan misi hidup di dunia akan terciptanya saling pengertian yang menghadirkan damai. Semua itu dapat kita tanamkan di dalam benak anak-anak sejak dini. Itu dimulai dari diri kita sendiri.Â
@cerminperistiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H