Jangan jadikan  perasaan  takut menjadi alasan untuk berhenti menulis. Namun justru menjadi kekuatan untuk terus menulis. Lagi dan lagi.Â
Ini kenyataan hidup yang harus kita hadapi, bukan dengan melarikan diri. Karena segala yang terjadi itu justru bisa membuat kita lebih dewasa menyikapi apa yang terjadi.Â
PujianÂ
Mengapa pujian juga saya katakan menakutkan? Karena pujian membuat kita tidak tahu kekurangan dan kesalahan yang ada, sehingga membuat kita tidak bisa berkembang.Â
Tidak jarang kita terpeleset karena pujian. Lupa diri dan terbuai oleh pujian. Tinggi hati termakan pujian.Â
Pujian memang bisa melenakan hingga lupa menjadi diri sendiri.
Menakutkan, bukan?
Tentu saja ini bukan berarti kita melarang orang lain untuk memuji. Sebenarnya pujian itu menyenangkan. Omong kosong bila ada yang mengatakan tidak suka dipuji.Â
Bagaimana kita menyikapi pujian itu yang penting. Menjadi motivasi atau tinggi hati. Menjadi nutrisi atau meracuni. Pengingat diri atau lupa diri.
Jadikan pujian ibarat madu yang manis dan menyehatkan. Bukan menyesatkan. Sejatinya  pujian membuat kita akan berusaha seperti apa yang diharapkan dalam pujian yang ada.Â
KritikanÂ