Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sang Anjay yang Kehilangan Jati Diri

4 September 2020   06:58 Diperbarui: 8 September 2020   09:47 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva /katedrarajawen

Kita seringkali berpikir kata yang yang menjadi masalah dalam perilaku, padahal yang harus diubah itu perilaku. Bukan kata, sebab perilaku yang jadi masalah dalam berkata. 

Sibuk memersalahkan kata-kata, tak akan mengubah perilaku kita. Yang ada justru semakin bermasalah. 

Perilaku yang Mengubah Kata 

Kita adalah tuan atas kata, bukan kata yang menjadi tuan kita. Kita mengatur kata-kata yang keluar dari mulut ketika bicara. Bukan kata-kata yang mengatur kita harus bicara apa. 

Oleh sebab itu, mengubah perilaku yang utama, sehingga kata tidak lagi berkuasa mengatur-atur kita. 

Jadi, masalah utama kita adalah mengubah perilaku. Sudah terlalu banyak kata-kata indah nan puitis, masih tak berdaya mengubah perilaku beretika. 

Untuk mengubah diri tak tergantung kata-kata, yang diperlukan kesadaran mendalam kembali menjadi siapa kita yang sesungguhnya. 

Ketidaksadaran Menimbulkan Ketidakmelekatan

Mungkin dalam keseharian, kita pernah bergaul dengan orang-orang yang berkata kasar dengan saling memanggil nama binatang. Mereka tertawa. Tidak ada risih dan marah. Tidak ada yang saling pukul dalam angkara murka. 

Mereka menganggap semua itu hanya panggilan. Tidak melekat bahwa mereka disamakan dengan binatang. 

Bisa jadi mereka sudah sangat memahami makna dari apalah arti sebuah nama. Buktinya, walau saling memanggil dengan nama binatang, mereka tidak ada yang tersinggung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun