Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Salah, Bos Tidak Selalu Benar [2]

18 Agustus 2020   15:52 Diperbarui: 18 Agustus 2020   16:10 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel Sebelumnya 

Katedrarajawen  _Seperti sudah saya katakan sebelumnya. Saya paling geregetan, kalau ketemu bos yang maunya selalu benar. Bisa jadi juga sama, bos yang ketemu anak buah model saya ini lebih geregetan lagi. 

Tidak heran, bila saya merasa yang benar, pasti akan menentang atau melawan. Intinya, kalau kita benar, tak perlu takut. Bos memang bukan untuk ditakuti. 

Sebenarnya bukan hanya berani menghadapi bos yang mau menang sendiri, tetapi juga perlu bijak. Artinya tidak semua perintah bos harus dilakukan. 

Mentang-mentang bos yang menyuruh, lakukan tanpa berpikir jernih lagi. Dalam hal ini, bos boleh salah, tetapi jangan dengan bodohnya mengikuti. 

Mengabaikan Perintah Membakar Petasan

Waktu awal kerja, saya pernah diajak bos menagih ke bos peternakan ayam yang punya utang,  tetapi susah mau bayar. 

Bersama seorang aparat, saya mendapat tugas membawa 'bom' berupa petasan sebesar bola sepak. Dua biji. Kenapa saya yang diajak? Heran juga. 

Yang ditagih tetap ngeyel tidak mau bayar. Langsung saya diperintahkan membakar petasan. Tidak pakai pikir lagi, langsung saya ledakan. 

Efeknya luar biasa,  ayam-ayam yang ada di area peternakan kaget semua dan menimbulkan suara gaduh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun