Seandainya tugas ini sampai saya lakukan bisa saja menimbulkan masalah saya dengan orang kepercayaan bos itu. Bisa terjadi kesalahpahaman. Bisa mengganggu keharmonisan kerja nantinya.Â
Kemudian saya lapor bos apa adanya. Saya tidak mau ada salah paham dengan orang lapangan bos sendiri. Risikonya paling bos marah. Ternyata tidak. Syukurlah. Bosnya sadar kali.Â
Mengabaikan Perintah Menegur
Di tempat pembuangan limbah, saya seringkali menemukan kantong  plastik baru yang semestinya untuk membungkus barang jadi.Â
Kantong plastik baru tersebut, malah buat tempat sampah. Berkali-kali kejadiannya. Pimpinan akhirnya menyuruh saya langsung ke lapangan  untuk mengecek, bila menemukan pelakunya langsung ditegur.Â
Saya menolak, karena bukan tugas saya. Pimpinan sampai mengatakan, bilang saja itu perintah dia. Tetap saya menolak. Alasan saya, itu tugas pimpinan mereka. Bukan saya, sebab saya tidak mau melanggar tata krama kerja.Â
Bisa saja saya lakukan, kalau mau cari muka di depan pimpinan dan mentang-mentang. Masalahnya wajah saya sudah lebih ganteng dari pimpinan itu. Buat apa cari lagi muka yang masih kalah  ganteng.Â
@cerminperistiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H