Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Salah, Bos Tidak Selalu Benar

10 Agustus 2020   11:19 Diperbarui: 25 Juli 2021   20:51 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar :Canva /katedrarajawen

Masalahnya saya tidak menerima pesan itu. Berulang kali saya cek Hp. Tidak ada pesan masuk  yang bos maksud. 

Teman kerja yang menurut bos juga ia kirimi pesan, ternyata juga tidak menerima. Tentu saja saya mengatakan yang sebenarnya. 

Ya sudah. Ternyata belum selesai. Keesokan bos telepon, lagi membahas masalah ini dengan judul marah-marah dan menyalahkan saya. Judul yang saya pakai juga tetap sama, tidak pernah menerima pesan itu. 

Selama 4 hari berturut-turut bos belum puas juga membahas masalah ini. Masih saja selalu membahas. 

Kesabaran saya habis juga, akhirnya dengan tegas saya berkata,"Pak, saya ingatkan. Ini bapak sudah empat kali membahas masalah ini.  Saya sudah katakan juga tidak pernah menerima pesan yang bapak maksudkan."

Seperti yang sudah saya tulis di atas, bos langsung bereaksi dan jujur mengakui kenyataan. 

"Ya, sudah. Kamu yang benar. Saya yang salah!" suaranya keras. Tanda dalam amarah. 

Ya, untung cuma marah besar. Tidak sampai pingsan atau jantungan punya anak buah model saya. 

@catatanringan 

BERSAMBUNG 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun