Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Salah, Bos Tidak Selalu Benar

10 Agustus 2020   11:19 Diperbarui: 25 Juli 2021   20:51 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar :Canva /katedrarajawen

Jangan biarkan pula bos hidup merasa paling benar, sehingga berhak menganggap anak buahnya yang selalu salah. 

Jangan biarpun mentang-mentang atasan, sehingga merasa berhak menginjak-injak bawahannya. 

Bos yang baik pasti tidak akan merasa dirinya selalu benar dan arogan, sehingga mau dan terbuka menerima ide dari bawahannya. 

Dalam hal bos tidak selalu benar, biar tidak dianggap sekadar omong kosong, izinkan saya untuk sedikit berbagi cerita. Terbukti gara-gara harus memegang prinsip bos tidak selalu benar ini, jadi sering 'berantam' dengan bos. 

Gara-gara saya ngeyel, bos sampai harus berkata,"Ya, sudah. Kamu yang benar. Saya yang salah!" 

Setelah itu  seminggu saya tidak diajak bicara atau ditelepon. Saya justru senang dan bersyukur. Bebas. Tidak 'diganggu' bos lagi. 

Apa masalahnya sampai seheboh itu? 

Menurut bos, ia sudah memerintahkan saya melalui SMS. Saat itu posisi bos berada di kantor, Jakarta. Saya berada di pabrik, suatu daerah di Jawa Barat. 

Perintahnya, agar alat berat yang sedang berada di penambangan batu segera diturunkan ke pabrik. 

Yang jadi masalah tiba-tiba terjadi longsor di sekitar alat berat itu berada, akibatnya alat berat tersebut tidak bisa turun. 

Bos marah besar. Ia menganggap saya melalaikan perintahnya. Akibatnya alat berat itu jadi menganggur di gunung. Rugi bandar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun