Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Gemuk Salah, Kurus Salah

1 Agustus 2020   08:00 Diperbarui: 1 Agustus 2020   18:44 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva /katedrarajawen


  Katedrarajawen _  Ada ungkapan  kata-kata dari seberang : Jadi manusia itu susah.

Apa maksudnya? 

Maksudnya jadi manusia itu serbasalah dan susah.  Ada saja yang jadi bahan omongan. Jadi orang kaya, orang curiga dapat dari korupsi atau ada yang bisik-bisik,"Paling dapat dari hasil ngepet."

Giliran miskin, jadi omongan,"Pantas aja miskin, wong orangnya pemalas." Padahal siang dan malam sudah kerja keras. Banting tulang sampai banting harga diri. 

Jadi orang ganteng juga serbasalah, apalagi dengan wajah yang pas-pasan. Contohnya saya yang sudah ganteng baik pula.

Waktu masih muda banyak cewek yang suka. Loh, disukai banyak cewek cantik, malah susah? 

Ya, jelas serbasalah dan membuat susah. Jika semua cewek dijadikan pacar, bisa-bisa kerja gajinya cuma buat pacaran. Bisa juga jadi harus banyak kasbon. Apa tidak susah? 

Sebaliknya, bila yang dijadikan pacar cuma satu orang, puluhan cewek lain bisa memusuhi saya. Di demo mereka. Pasti tidak menyenangkan dimusuhi cewek cakap, bukan? 

Teman saya yang wajahnya kurang ganteng dan _maaf_ giginya agak ke luar mau dapat cewek satu  saja harus konsultasi dari dukun sampai   ke paranormal. 

Ia sampai pernah nanya,"Mas, apa sih rahasianya bisa didekati banyak cewek gitu?"

Coba, saya harus jawab apa? Saya juga bingung, karena tidak ada yang saya rahasiakan.

Pasti ada yang bertanya-tanya. Kenapa isi tulisan jauh dari judulnya? Tenang, sebab itu baru pembukaan. 

Awal tahun ini  perut saya mulai membesar, tetapi yang jelas bukan tanda-tanda kehamilan. Anehnya, orang-orang selalu bertanya,"Udah berapa bulan?" 

Pertanyaan yang bikin senyum, tetapi juga menyebalkan. Hati dongkol. 

Yang tidak menyenangkan lagi dari hari ke hari perkembangan perut ini begitu jelas terlihat. Makannya semakin doyan. 

Tidak jarang karyawan yang ibu-ibu suka memegang perut saya pula. Bikin saya serbasalah. Memang saya cowok apaan? 

Bukan hanya serbasalah, tetapi susah juga dengan perut yang mulai membesar ini. Membuat dada terasa sesak. 

Setelah merasakan, menimbang, akhirnya saya memutuskan untuk mulai pola hidup sehat dan puasa. 

Hasilnya memang sangat memuaskan. Sebulan sudah turun hampir 10kg. Badan sudah langsing kembali mendekati kurus. 

Sekarang malah dapat tuduhan,"Badannya kurusan, lagi stres ya?" atau "Kok badannya kurus, pakai obat ya?" 

Fitnah macam apa pula ini? 

Memang sih ada juga yang benar-benar memerhatikan dan itu bisa membuat senang. Misalnya, ada karyawati yang mukanya mirip-mirip Nikita Mirzani. 

"Mas, sekarang badannya udah langsing enak dilihat. Gimana sih caranya?" 

Dalam hati senangnya, lalu pura-pura bertanya,"Benar nih?" 

"Iya, benaran. Udah bagus." ia meyakinkan. 

Tambah berbunga-bunga. Kesempatan nih, lalu saya ngomong,"Iya, ini lagi puasa juga buat dapatin kamu."

Saya kira dia akan senang, ternyata matanya malah melotot sambil berkata,"Buat dapatin saya mah gak usah pakai puasa. Pakainya mobil sama rumah aja!"

Matilah saya, ini terlalu jujur dan serius jadinya. 

Hidup jadi serbasalah dan susah, karena seringkali kita menyikapi terlalu serius dan termakan omongan orang.

Ada hal yang apabila kita sikapi dengan santai dan sedikit humor dapat melenyapkan serbasalah dan susah itu. Jadi, kadang manusia yang memang suka mencari susah sendiri. 

@catatanringan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun