Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Takut Bersalah

5 Juni 2020   09:32 Diperbarui: 5 Juni 2020   09:48 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen

Kenapa? 

Apabila diibaratkan lantai yang dasarnya hitam. Berapa Banyak pun  kotoran bintik-bintik hitam atau debu tak akan begitu tampak. Tak akan merasakan kalau lantai itu sudah kotor. Bahkan sangat kotor. 

Jadi. Ngeri juga memikirkan atau menuliskannya. Apabila diri ini sudah sampai pada tahap masih nyaman melakukan kesalahan. Lebih suka merasa tidak bersalah. Tidak mau mengakui kesalahan. 

Bisa jadi _ boleh juga dipastikan _ hati nurani ini sudah tertutup awan kegelapan atau kerak-kerak hitam. 

Lebih jauh lagi dengan acara menyapu tadi. Tidak cukup pula hanya merasa  bersalah atau dengan siraman rohani. Merenung atau refleksi hati. 

Karena masih ada kotoran yang membandel. Perlu usaha lebih keras dan cara tertentu untuk membersihkannya. 

Lebih penting lagi, membutuhkan kesabaran dan konsisten. Selalu mengharapkan Mahakasih Tuhan mengampuni. 

@pembelajarandarisebuahperistiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun