Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yuni Shara dan Sentuhan

31 Agustus 2019   05:56 Diperbarui: 31 Agustus 2019   05:59 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun  spontan Yuni menepis tangan pria itu. Kemudian memegang dan mencium tangannya. Tepatnya, menyentuh tangan ke bagian keningnya. Seperti yang sering dilakukan anak-anak kepada orang tua.

Tindakan yang dianggap elegan oleh para netizen. Lagi  pujian berdatangan atas sikap Yuni itu.

Dari peristiwa ini bisa muncul berbagai sudut pandang untuk memaknai.

Kita tidak boleh berpikir bisa memerlakukan orang lain sesuai keinginan.

Bisa jadi bapak-bapak itu berpikir, Yuni adalah seorang artis, sehingga menyentuh atau merangkul adalah hal yang biasa. 

Tetapi Yuni punya prinsip lain. Ia tidak mau sembarangan disentuh. Apalagi di tempat umum.

Jadi, daripada mendapat malu, lebih baik berhati-hati bersikap.

Menolak tanpa memermalukan. Tidak sependapat tidak harus melawan dengan kasar.

Sebagai penyanyi terkenal dan senior. Bisa saja Yuni bereaksi dengan kemarahan. Bahkan dengan kata-kata kasar.

Dalam hal ini Yuni menunjukkan kematangan seorang wanita dewasa. Mengubah suasana sedemikian elegan. 

Yuni meraih tangan bapak itu dan dengan seakan  mencium tangan si bapak bak seorang anak. Penonton bertepuk tangan. Puas. Hal buruk yang tak diinginkan tak terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun