Yuni Shara dan Sentuhan

Bila menyebut nama Wahyu Setyaning Budi. Pasti banyak yang bingung. Siapa gerangan? 

Bila Yuni Shara yang disebut. Yakinlah akan segera paham. Seorang diva Indonesia. Penyanyi yang masih tetap cantik nan ayu sampai usia 47 tahun. Tetap eksis.

Yuni boleh dibilang cinta lama saya. Dari awal kemunculan sampai saat ini wajahnya seakan tak berubah. Tetap manis.

Walau berkali-kali dibuat patah hati. Tetap setia menanti. Pertama kali oleh Raymond Mantley. Bagai petir menyambar di siang bolong, Yuni menikah dengannya. Padahal tak lama kenalan. Tak lama juga. Putus. Harapan tak pupus.

Kedua,  lagi saya kalah saing oleh Henry Siahaan.  Patah hati lagi. Pengalaman pahit terulang kembali. Putus. Kemudian datang Raffi Ahmad yang bikin panas hati.

Itu masa lalu yang pahit. Kini Yuni lebih matang dan tetap manis.

Kenapa jadi buka rahasia? 

Jadi begini ceritanya. Belum lama ini beredar video yang bikin ramai. Ya, pelaku utamanya Yuni Shara.

Sebagai penyanyi yang ingin selalu dekat dengan penggemarnya. Saat menyanyi, Yuni turun dari panggung. Menghampiri penonton untuk mengajak bernyanyi bersama.

Saat menghampiri satu meja, Yuni hendak mengajak seorang pria tua bernyanyi. Tanpa disangka pria itu hendak menyentuh atau merangkul Yuni. 

Mungkin bukan tujuan tidak sopan. Bisa saja untuk menunjukkan keakraban atau menganggap Yuni sebagai anaknya.

Namun  spontan Yuni menepis tangan pria itu. Kemudian memegang dan mencium tangannya. Tepatnya, menyentuh tangan ke bagian keningnya. Seperti yang sering dilakukan anak-anak kepada orang tua.

Tindakan yang dianggap elegan oleh para netizen. Lagi  pujian berdatangan atas sikap Yuni itu.

Dari peristiwa ini bisa muncul berbagai sudut pandang untuk memaknai.

Kita tidak boleh berpikir bisa memerlakukan orang lain sesuai keinginan.

Bisa jadi bapak-bapak itu berpikir, Yuni adalah seorang artis, sehingga menyentuh atau merangkul adalah hal yang biasa. 

Tetapi Yuni punya prinsip lain. Ia tidak mau sembarangan disentuh. Apalagi di tempat umum.

Jadi, daripada mendapat malu, lebih baik berhati-hati bersikap.

Menolak tanpa memermalukan. Tidak sependapat tidak harus melawan dengan kasar.

Sebagai penyanyi terkenal dan senior. Bisa saja Yuni bereaksi dengan kemarahan. Bahkan dengan kata-kata kasar.

Dalam hal ini Yuni menunjukkan kematangan seorang wanita dewasa. Mengubah suasana sedemikian elegan. 

Yuni meraih tangan bapak itu dan dengan seakan  mencium tangan si bapak bak seorang anak. Penonton bertepuk tangan. Puas. Hal buruk yang tak diinginkan tak terjadi.

Kita berhak menolak apa yang tidak diinginkan tanpa harus merasa tidak enak.

Seringkali atas perasaan tidak enak dan tak ingin membuat orang lain kecewa, kita mau menerima perlakuan yang tidak menyenangkan.

Kemudian di belakang kita baru protes, berkeluh-kesah dan marah. Padahal bila kita memiliki keberanian atas nama kebenaran bisa.menolak dengan sopan dan tegas. Tanpa harus menyinggung perasaan. Masalahnya, kita tidak punya nyali untuk melakukan. Bolehlah kita belajar pada Yuni Shara.

#pembelajarandarisebuahperistiwa