Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dunia Lain Ada, Tetapi Jangan Mengada-ada

29 Agustus 2019   21:56 Diperbarui: 29 Agustus 2019   22:01 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva|katedrarajawen

Cukup lama saya berusaha membebaskan diri. Namanya usaha pasti ada hasilnya.

Soal Dunia Lain Juga Jangan Suka Mengada-ada
Selain percaya keberadaan dunia lain, saya juga tidak mau mudah percaya begitu saja. Kesannya mengada-ada padahal tidak nyata.

Karena ada pengalaman. Saat ikut orangtua kerja, saya tidur di mess yang terpisah. Agak di belakang. Sendirian.

Saat itu sudah melewati tengah malam dan sudah pulas. Tiba-tiba terbangun. Sepertinya ada yang mengetuk pintu. Saya buka suara, siapa?

Tidak ada jawaban sampai tiga kali. Pelan-pelan saya bangun dan intip dari jendela. Memang tidak ada siapapun.

Begitu saya berbaring. Suara ketukan itu ada lagi. Wah?

Saya intip lagi. Nihil. Dalam kondisi ini biasanya orang sudah berpikir macam-macam. Menyangkut-pautkan dengan horor. 

Namun saya kuatkan hati untuk menemukan yang sebenarnya. Saya lihat lagi dengan jelas. Ketemu biang keroknya. Ternyata ada seekor cecak yang sedang menggerakkan kepalanya dengan di mulut ada seekor binatang yang sedang dimangsa.

Pernah juga seorang teman menjelang magrib dengan wajah pucat berlarian masuk ke pabrik. Ceritanya di pohon bambu yang ia lewati ada hantu. Serius.

Kalau tidak diselidiki, maka ceritanya akan jadi kebenaran. Bahwa ia ketemu hantu di pohon bambu. 

Jadi cerita sebenarnya adalah saat itu adik saya keluar dan dari jauh melihat teman ini. Lantas ini pikiran iseng untuk mengerjai. Ia bersembunyi di balik pohon bambu itu sambil mengacak daun bambu kering, sehingga menimbulkan suara. Ketakutanlah teman ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun